Dalam sidang tahunan International Engineering Alliance Meeting (IEAM) yang diselenggarakan pada 11-15 Juni 2023 di Taichung, Taiwan, Washington Accord (WA) mengukuhkan secara aklamasi status Full Signatory bagi PII/IABEE dengan hak keanggotaan penuh dan pengakuan kesetaraan substansial (substantial equivalent) yang berlaku secara retroaktif sejak 2021. Washington Accord adalah perjanjian internasional antar lembaga-lembaga penyelenggara akreditasi program studi sarjana bidang keteknikan. Dengan pengukuhan ini, maka sarjana yang dihasilkan oleh program studi yang terakreditasi oleh IABEE mulai tahun 2021 diakui “substantially equivalent” dengan lulusan program studi yang diakreditasi oleh 22 negara anggota WA lainnya dalam memenuhi persyaratan untuk mempersiapkan lulusan memasuki praktik keinsinyuran.
IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education) merupakan Badan Tetap dalam organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Pembentukan IABEE diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, yang kemudian bekerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui kerjasama bilateral JICA pada tahun 2014. Dalam kerjasama tersebut, JICA mengikutsertakan JABEE, yang telah menjadi Signatory WA, untuk membantu IABEE dalam memenuhi semua persyaratan untuk keanggotaan accord, termasuk dalam penyusunan kriteria akreditasi berlevel internasional yang berbasis Capaian Pembelajaran Lulusan (Outcome-based Education/OBE).
Akreditasi IABEE bersifat sukarela. Program studi yang berhasil meraih akreditasi IABEE (tipe General Accreditation/GA) dapat disetarakan dengan akreditasi nasional berperingkat “Unggul” sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 5 tahun 2020. Program studi terakreditasi IABEE yang tetap memelihara status akreditasinya dibebaskan dari pengajuan ulang akreditasi nasional yang bersifat wajib.
Sebelum berstatus signatory, IABEE telah menjadi anggota WA dengan status Provisional Signatory pada sidang tahunan IEAM Juni 2019 di Hong Kong dengan target dapat menjadi signatory pada 2021. Untuk menjadi signatory, anggota provisional signatory harus menjalani review verifikasi secara fisik oleh tim dari 3 negara yang dibentuk oleh WA, untuk menilai apakah sistem dan implementasi evaluasi akreditasi dinilai memenuhi persyaratan WA. Tim review tersebut akan menilai sistem evaluasi akreditasi IABEE dan mengobservasi pelaksanaannya pada 4 program studi yang dipilih.
Proposal pengajuan status signatory IABEE telah dilakukan pada tahun 2020 dan tim review verifikasi telah disetujui oleh WA untuk dibentuk. Namun, dengan adanya pandemi COVID-19 yang melanda dunia, seluruh aktivitas review WA, termasuk review ke Indonesia, ditunda. Oleh karena pandemi COVID-19 berlanjut, maka pada tahun 2021 WA mengubah peraturan review verifikasinya melalui kombinasi antara review daring dan review fisik. Tim Review Verifikasi WA yang telah dibentuk (Australia, New Zealand, dan Cina) kemudian melakukan review secara daring dalam periode 14 Oktober 2021 hingga 10 Februari 2022. Berdasarkan review tahap pertama tersebut, tim verifikasi menyimpulkan dalam laporannya bahwa Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan oleh IABEE di dalam kriteria akreditasinya dinilai memiliki kesetaraan
substansial dengan kriteria WA. Selain itu, tim verifikasi juga menilai bahwa sistem evaluasi akreditasi yang dijalankan IABEE terbukti kokoh dan objektif dalam memastikan program studi mampu menjalankan sistem pendidikan berbasis capaian pembelajaran lulusan. Setelah mempelajari laporan tim verifikasi, 21 negara anggota signatory WA secara aklamasi sepakat untuk memberikan status signatory kepada PII/IABEE pada sidang online IEAM tanggal 1 Juli 2022.
Review verifikasi selanjutnya dilaksanakan dengan kunjungan fisik ke Indonesia oleh salah satu anggota tim review verifikasi (New Zealand) pada 23-26 Januari 2023 untuk mengkonfirmasi dan mengklarifikasi proses review online terhadap 2 dari 4 program studi yang telah sebelumnya diobservasi. Berdasarkan laporan hasil kunjungan fisik inilah sidang sesi tertutup WA pada IEAM 14 Juni 2023 memutuskan secara aklamasi untuk mengukuhkan status Full Signatory WA kepada IABEE dengan hak keanggotaan penuh dan pengakuan kesetaraan substansial yang berlaku retroaktif sejak 2021.
Delegasi IEAM Taichung (Washington Accord, Sydney Accord dan APEC.Eng Agreement)
IABEE mulai mengakreditasi program studi tahun 2016. Hingga saat ini (2023), IABEE telah memberikan akreditasi internasional terhadap 98 program studi sarjana teknik dari berbagai institusi pendidikan tinggi negeri maupun swasta. Daftar program studi terakreditasi IABEE dipublikasikan melalui situs web IABEE dengan alamat: https://evaluation.iabee.or.id/#/accreditation/summary/search
Akreditasi IABEE bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan sistem pendidikan berbasis Capaian Pembelajaran (OBE) yang diakui secara global. Diterimanya PII/IABEE sebagai signatory WA merupakan batu loncatan pertama dalam mewujudkan tujuan tersebut. IABEE menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang setinggi-setingginya kepada Kemdikbudristek, JABEE sebagai mentor, JICA, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung pencapaian IABEE, demi kemajuan pendidikan teknik Indonesia.
Anggota Washington Accord
Lembaga Akreditasi | Provisional Status | Signatory Status |
Anggota pendiri: ABET (USA), Eng. Canada, ECUK (Inggris), EA (Australia), IE (Irlandia) dan EngNZ (New Zealand) | – | 1989 |
HKIE (Hong Kong) | Belum ada sistem | 1995 |
ECSA (South Africa) | 1994 | 1999 |
JABEE (Japan) | 2001 | 2005 |
IES (Singapore) | 2003 | 2006 |
BEM (Malaysia) | 2003 | 2009 |
ABEEK (Korea) | 2005 | 2007 |
IEET (Taiwan) | 2005 | 2007 |
AEER (Rusia) | 2007 | 2012 |
NBA (India) | 2007 | 2014 |
IESL (Sri Lanka) | 2007 | 2014 |
MUDEK (Turki) | 2010 | 2011 |
PEC (Pakistan) | 2010 | 2017 |
IEB (Bangladesh) | 2011 | |
CAST (Cina) | 2013 | 2016 |
PTC (Filipina) | 2013 | |
ICACIT (Peru) | 2014 | 2018 |
CFIA (Costa Rica) | 2015 | 2020 |
CACEI (Mexico) | 2016 | 2021 |
ACREDITA CI (Chile) | 2018 | |
PII/IABEE (Indonesia) | 2019 | 2021 |
COE (Thailand) | 2019 | |
MEC (Myanmar) | 2019 | |
ETEC (Saudi Arabia) | 2022 |
Sumber : Arif Sasongko, S.T, M.T, Ph.D. (KK Elektronika)