Lulus dari ITB, Chernet Akan Kenalkan Entrepreneurial University ke Ethiopia
BANDUNG, itb.ac.id – Pada Sidang Terbuka Wisuda Ketiga Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2018/2019, ITB mewisuda sebanyak 21 mahasiswa internasional salah satunya Chernet Gebayew Legesse, asal Ethiopia. Chernet merupakan mahasiswa program beasiswa yang diselenggarakan atas kerjasama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Ethiopia.
Chernet sebelumnya telah menyelesaikan program sarjananya di University of Gondar, Ethiopia. Ia melanjutkan S2 di ITB sebagai mahasiswa program studi Pascasarjana Teknik Informatika. Dia sangat bersyukur telah diberi kesempatan belajar di ITB. Ia merasakan kurikulum dan atmosfir perkuliahan di ITB yang sangat jauh berbeda dengan Ethiopia.
“ITB benar-benar mengajarkan prinsip entrepreneurship dalam setiap pengajarannya. Saya rasa ini yang belum ada di Ethiopia dan harusnya ada apalagi untuk program studi Teknik Informatika,” jelasnya. Untuk itu, saat kembali ke negara asalnya, ia akan membagikan wawasan entrepreneurial university tersebut.
Selama menempuh studi di ITB, Chernet tinggal di asrama. Kepada Reporter Humas ITB, Chernet bercerita bahwa ia sangat mengagumi proses belajar dan lingkungan akademik di ITB. Terutama mengenai kegigihan belajar para mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Itu merupakan hal baru yang ia temui.
“Banyak teman mahasiswa lain yang berkuliah sambil bekerja, yang saya tak habis pikir catatan mereka tetap lengkap dan nilainya tetap bagus, luar biasa,” ungkapnya.
Selain itu, ia merasa beruntung karena bisa berkesempatan menimba ilmu di Indonesia. Baginya, kesempatan berkuliah di luar negeri merupakan suatu ajang pertukaran budaya dan wawasan, ini tidak hanya soal keilmuan yang saja.
Chernet sendiri sudah menjadi tenaga pengajar di universitas di Ethiopia. Saat berada di Indonesia, ia mencoba untuk selalu menggali kebudayaan apa saja yang baik dari orang-orang Indonesia, seperti rasa hormat terhadap dosen.
Indonesia dan Ethiopia
Untuk suasana, Chernet bahkan sering kali lupa bahwa ia sedang berada di Indonesia. Cuaca Bandung menurutnya membuat ia teringat akan kampung halamannya. Selain itu, ia merasa selalu mendapat kehangatan ramah tamah sejak ia tiba di Indonesia. “Orang Indonesia ramah, suka sekali senyum dan selalu mau menolong,” kata Chernet.
Budaya ini, menurutnya, harus bisa terus dijaga. “Ethiopia juga merupakan negara yang multietnis dan multireligi, kami hidup berdampingan dan sangat damai, saya yakin Indonesia pun adalah negara yang seperti itu,“ ungkap Chernet. Ia percaya bahwa harga kedamaian inilah yang mahal dan harus terus dilestarikan. Chernet berharap semoga Indonesia dan Ethiopia bisa terus melakukan kerja sama di bidang pendidikan.
Reporter: Ferio Brahmana (Teknik Fisika 2017)