Enter your keyword

ITB Kembangkan Tiga Inovasi Transportasi Berbasis Listrik

ITB Kembangkan Tiga Inovasi Transportasi Berbasis Listrik

ITB Kembangkan Tiga Inovasi Transportasi Berbasis Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Institut Teknolgi Bandung (ITB) mengembangkan tiga inovasi transportasi berbasis listrik yakni bus listrik, kendaraan delivery listrik, dan Metro Capsule. Ketiga inovasi ini diharapkan mampu menambah beberapa inovasi transportasi yang sudah dikembangkan oleh ITB.

“Fokusnya di tiga bidang teknologi yang tadi. Kita kerjasama dengan berbagai perusahaan industri,” kata Kepala Pusat Pengembangan Teknologi Berkelanjutan ITB Sigit Puji Santosa saat Pameran Karya Inovasi di Aula Barat ITB, Ahad (5/3).

Sigit menuturkan, inovasi-inovasi tersebut kini masih dalam tahap pengembangan tim ITB. Namun Metro Capsule sudah diujicoba dengan membangun track sepanjang 300 meter di Subang.

“Di sana diuji semua uji sistem, uji fungsi dan macem-macem dites di sana. Dan hasilnya cukup bagus,” katanya.

Rencananya pembangunan Metro Capsule akan dilakukan di Kota Bandung sepanjang enam kilometer dari Stasiun Bandung, ke arah Dalem Kaum, Tegalega, dan kembali ke Stasiun Bandung.

“Kemarin Pak Wali Kota (Ridwan Kamil) sudah press conference. Tapi yang pasti akan dibangun di Bandung,” katanya.

Sigit menjelaskan, produksi kendaraan listrik itu nantinya akan bekerja sama dengan industri-industri manufaktur dalam negeri maupun luar negeri seperti PT INKA, PT KAI, PT INTI, PT PINDAD, PT Lens, dan berbagai kerjasama pengembangan dengan Universitas luar negeri.

“Kita kan ga jualan, tapi kita salurkan sumber daya manusianya ke industri-industri yang bekerja sama dengan kita,” kata dia.

Ia menambahkan, pengembangan transportasi bertenaga listrik itu merupakan upaya menghadapi revolusi industri otomotif di tahun 2025. Selain itu, kendaraaan listrik ini menjadi alternatif transportasi dan solusi atas permasalahan kebutuhan energi pengganti BBM dan pencemaran lingkungan.

“Jadi nanti kendaraan dengan menggunakan bahan bakar kan berkurang bahkan habis diganti oleh kendaraan hybrid dan listrik,” ujarnya.

Sumber : Antara via Republika

en_USEnglish