Enter your keyword

Tim STEI ITB Lanjutkan Inovasi Energi Terbarukan dengan Sistem Hibrid Pico-Hydro dan Solar PV untuk Mendukung Pemanenan Rotan di Desa Sumpur Kudus

Tim STEI ITB Lanjutkan Inovasi Energi Terbarukan dengan Sistem Hibrid Pico-Hydro dan Solar PV untuk Mendukung Pemanenan Rotan di Desa Sumpur Kudus

Tim STEI ITB Lanjutkan Inovasi Energi Terbarukan dengan Sistem Hibrid Pico-Hydro dan Solar PV untuk Mendukung Pemanenan Rotan di Desa Sumpur Kudus

Bandung, stei.itb.ac.id – Sebagai bentuk keberlanjutan dari program pengabdian masyarakat tahun 2024, tim dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB kembali melaksanakan kegiatan di Desa Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

Program yang berlangsung sejak 9 April hingga 28 November 2025 ini merupakan tahap lanjutan dari pengembangan sistem energi terbarukan yang sebelumnya telah dirintis melalui penerapan pembangkit listrik tenaga pico-hydro portabel pada tahun 2024, guna meningkatkan keandalan energi di kawasan hutan konservasi.
(Baca juga: Tim STEI ITB Kembangkan Pembangkit Listrik Pico-Hydro Portable untuk Mendukung Pemanenan Rotan di Desa Sumpur Kudus (2024))

Desa Sumpur Kudus di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, dikenal sebagai salah satu kawasan konservasi hutan yang penting di wilayah tersebut. Dengan luas mencapai 4.862 hektare, hutan ini tidak hanya menjadi penyangga ekosistem dan sumber air bagi masyarakat sekitar, tetapi juga sumber penghidupan bagi para petani rotan yang menggantungkan kesejahteraannya dari hasil hutan.

Namun, kondisi geografis yang menantang—berupa perbukitan terjal dan hutan lebat—membuat aktivitas warga di kawasan ini tidak mudah. Para petani rotan sering harus bermalam di hutan selama berhari-hari untuk memanen hasil alam, menghadapi tantangan minimnya penerangan, serta ketergantungan pada lampu kepala bertenaga baterai sekali pakai yang mahal dan tidak efisien.

Melihat kebutuhan energi yang mendesak ini, masyarakat Sumpur Kudus mengajukan permohonan resmi melalui aplikasi Desanesha ITB untuk memperoleh solusi penyediaan listrik yang berkelanjutan. Menanggapi permintaan tersebut, Direktorat Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (DRPM) ITB melaksanakan program pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Dr. Bryan Denov, S.T., M.T. dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB.

Program ini berlangsung sejak 9 April hingga 28 November 2025, mencakup serangkaian kegiatan survei, desain sistem, hingga instalasi lapangan di kawasan hutan konservasi Sumpur Kudus.

Dari Pikohidro ke Sistem Energi Hibrid

Berdasarkan hasil survei lapangan, tim merancang dan memasang sistem Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH) portabel berkapasitas 1 kW, dilengkapi generator, baterai 12V, dan pengendali pengisian daya. Sistem ini memanfaatkan aliran sungai kecil di sekitar hutan untuk menghasilkan energi listrik bagi pos patroli dan warga yang beraktivitas di kawasan tersebut.

Namun, kondisi medan yang ekstrem serta kebutuhan penerangan yang tinggi mendorong tim untuk mengembangkan sistem yang lebih tangguh. Sebagai langkah lanjutan, tim STEI ITB merancang sistem energi hibrid yang mengombinasikan tenaga air (pikohidro) dan tenaga surya (solar PV), guna menjamin keberlanjutan suplai daya listrik bahkan ketika debit air menurun atau sistem pikohidro membutuhkan perawatan.

Implementasi Sistem Energi Terpadu

Program ini tidak hanya berfokus pada pembangkit listrik, tetapi juga menciptakan sistem energi yang mendukung keamanan dan produktivitas warga hutan. Beberapa inisiatif utama yang diimplementasikan antara lain:

  1. Sistem Penerangan Jalur Hutan

Pemasangan empat posko penerangan dan satu posko monitoring dengan lampu LED strip yang ditempatkan secara strategis di sepanjang jalur hutan. Lampu-lampu ini ditenagai oleh aki yang diisi dari sistem pikohidro, memberikan visibilitas malam hari yang lebih baik bagi petani dan patroli hutan.

  1. Integrasi Panel Surya

Pembangkit listrik tenaga surya dipasang sebagai sistem cadangan untuk memastikan ketersediaan listrik tetap stabil meski aliran air berkurang. Panel surya membantu menjaga pasokan daya bagi lampu penerangan, alat komunikasi, dan pengisian baterai perangkat warga.

  1. Headlamp Isi Ulang untuk Petani

Untuk mengurangi beban ekonomi warga, tim menyediakan delapan unit headlamp isi ulang yang dapat dicas di pos patroli. Dengan ini, petani tidak perlu lagi membeli baterai AAA setiap bulan, sekaligus mendukung prinsip keberlanjutan energi ramah lingkungan.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Kombinasi sistem energi terbarukan ini menghadirkan manfaat yang nyata bagi masyarakat Sumpur Kudus. Jalur hutan kini lebih aman dilalui pada malam hari, risiko kecelakaan menurun, dan aktivitas patroli serta panen bisa dilakukan dengan lebih efisien.

Selain itu, penghapusan biaya pembelian baterai sekali pakai turut meningkatkan pendapatan bersih petani rotan. Sementara itu, ketersediaan listrik berkelanjutan memperkuat komunikasi dan operasional di kawasan hutan, terutama untuk mendukung kegiatan konservasi.

Program ini melibatkan mahasiswa MBKM STEI ITB, yang turut serta dalam survei, desain sistem, hingga instalasi lapangan. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menerapkan inovasi teknologi untuk menjawab kebutuhan spesifik masyarakat desa hutan.

“Pengembangan sistem energi hibrid ini bukan hanya soal menyediakan listrik, tapi juga menghadirkan keberlanjutan dan rasa aman bagi masyarakat yang menjaga hutan,” ungkap Dr. Bryan Denov, dosen STEI ITB sekaligus ketua tim pelaksana program.

Mendorong Kemandirian Energi Desa

Langkah yang dilakukan STEI ITB di Desa Sumpur Kudus sejalan dengan komitmen ITB dalam mendukung transisi energi nasional dan pemberdayaan masyarakat desa melalui inovasi teknologi tepat guna. Dengan memanfaatkan potensi lokal seperti aliran sungai dan sinar matahari, masyarakat kini memiliki akses energi yang andal tanpa merusak kelestarian hutan.

Proyek ini menjadi contoh kolaborasi yang efektif antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat lokal dalam menciptakan solusi energi berkelanjutan yang tidak hanya berdampak teknis, tetapi juga sosial dan ekonomi.

Informasi mengenai kegiatan pengabdian masyarakat ini juga dipublikasikan melalui beberapa laman berita, seperti Kilatpost dan Rakyat Merdeka, sebagai bagian dari upaya diseminasi kegiatan inovasi energi terbarukan yang dilakukan STEI ITB di Desa Sumpur Kudus.


Sumber:

  • Naskah publikasi oleh Dr. Bryan Denov, S.T., M.T. dan Tim STEI ITB

en_USEnglish