Enter your keyword

Mahasiswa STEI ITB Raih Prestasi pada National Electrical Summit UI 2025

Mahasiswa STEI ITB Raih Prestasi pada National Electrical Summit UI 2025

Mahasiswa STEI ITB Raih Prestasi pada National Electrical Summit UI 2025

Bandung, stei.itb.ac.id – Mahasiswa STEI ITB kembali mencatat prestasi membanggakan pada ajang National Electrical Summit (NEST) UI 2025, kompetisi keilmiahan nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (IME FT UI). Kompetisi ini berfokus pada pengembangan inovasi di bidang Teknik Elektro dan mendukung upaya transisi energi terbarukan melalui berbagai tantangan teknis dan ilmiah. Rangkaian kegiatan berlangsung sejak akhir September dan mencapai puncaknya pada 2 Desember 2025 dalam final yang diselenggarakan di Universitas Indonesia.

Dalam kegiatan ini, dua tim STEI ITB “Aroes Koeat dan Ohm My God” mengikuti kategori Study Case Competition dan satu tim mahasiswa STEI ITB mengikuti kategori Idea Competition. Tantangan studi kasus yang diberikan kepada tim “Aroes Koeat dan Ohm My God”  berfokus pada upaya mengurangi ketergantungan sebuah pulau kecil di Sumba terhadap sistem kelistrikan berbasis PLTD, dengan merancang solusi energi terbarukan menggunakan kombinasi PV (PLTS), tenaga angin, dan baterai, serta mencapai target penetrasi energi terbarukan sebesar 80–100% dengan biaya listrik yang tetap terjangkau.

Tim “Aroes Koeat” mengangkat karya berjudul “Perancangan Sistem Energi Hibrida Berbasis PLTS, PLTB, PLTD dan BESS untuk Peningkatan Keandalan dan Penetrasi Energi Terbarukan pada Pulau Terpencil di Sumba.” Dalam pengerjaannya, mereka menerapkan konsep yang dipelajari di perkuliahan, didukung optimasi kapasitas pembangkit menggunakan fitur Solver pada Excel. Pendekatan yang mereka gunakan turut mengacu pada program dedieselisasi, target Net Zero Emission, serta regulasi energi nasional seperti Permen ESDM dan RUPTL. Tim ini juga menyertakan analisis keekonomian dan proyeksi kebutuhan energi hingga tahun 2045, sehingga solusi yang dihasilkan bersifat realistis dan visioner. Sebelum final, tim mempersiapkan presentation deck, latihan pitching untuk durasi 8 menit, serta melakukan prediksi pertanyaan juri untuk memperkuat penyampaian pada sesi presentasi. Tim ”Aroes Koeat” terdiri dari Roni Septian, Adnein Hasna Al-Achyar dan Raffa Andhika Ilham.

Sementara itu, tim ”Ohm My God” juga mengusung solusi sistem energi berbasis PV, angin, dan baterai untuk menjawab studi kasus yang sama. Ketua tim menangani aspek teknis utama penyelesaian kasus, sementara Abie berfokus pada riset inovasi teknologi, dan David menganalisis dampak sosial serta aspek ekonominya. Konsistensi pembagian tugas dan keteraturan dalam menetapkan target pengerjaan menjadi strategi utama tim dalam menyelesaikan tantangan. Meskipun menghadapi kesulitan dalam menyelaraskan jadwal karena kesibukan masing-masing anggota, tim dapat menjaga ritme pengerjaan secara efektif dengan terus memperbarui progress dan memanfaatkan waktu diskusi secara optimal. Kompetisi ini memberikan kesempatan bagi tim untuk menerapkan pengetahuan Teknik Tenaga Listrik 2024 yang dimiliki anggota mereka serta menyelaraskan inovasi teknis dengan kondisi nyata di lapangan. Tim ”Ohm My God” terdiri dari Natanael C. Pangaribuan, Abizar Diaz Ulhaq dan Raffa Dominikus David.

Lalu untuk Tim STEI ITB peraih Juara 3 pada kategori Idea Competition NEST UI 2025 mengusung gagasan inovatif berupa kultivasi mikroalga menggunakan teknologi Metal Organik Framework (MOF) di bahu jalan tol untuk menghasilkan energi listrik bagi grid yang dilengkapi Battery Energy Storage System (BESS). Ide ini berawal dari obrolan saat Kerja Praktik dan berkembang menjadi kolaborasi lintas jurusan karena mereka melihat potensi penyatuan pengetahuan sebagai kekuatan utama dalam kompetisi. Tim ini terdiri dari Marcelinus Aryo Wicaksono yang menangani konversi biogas menjadi listrik serta konfigurasi dan simulasi sistem kelistrikan menggunakan DIgSILENT; Hanif Yusran Makarim (Mahasiswa SITH ITB) yang mengelola proses pengolahan mikroalga menjadi biogas melalui pretreatment termal; serta Ravi Adriansyah (Mahasiswa FTMD ITB) yang berfokus pada teknologi MOF untuk kultivasi mikroalga dan melakukan simulasi penyerapan CO₂.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa STEI ITB pada National Electrical Summit UI 2025 menunjukkan kualitas akademik dan kemampuan problem solving mahasiswa dalam menjawab tantangan energi masa depan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada pengembangan teknologi energi terbarukan di Indonesia

en_USEnglish