Menghilangkan sekat Pusat dan Daerah: Prof. Nana Rachmana Syambas Dorong Sinergi Perguruan Tinggi untuk Masa Depan Digital
Bandung, stei.itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan kunjungan ke Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus memenuhi undangan untuk memberikan kuliah umum. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama antara perguruan tinggi di pusat dan daerah.
Acara kuliah umum turut dihadiri oleh Rektor Unipas, Irfan Hi. Abd. Rahman, ST., MT., beserta jajaran rektorat, jajaran dekan, dan dosen dari berbagai fakultas. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan penuh terhadap kegiatan akademik lintas kampus ini. Dari pihak ITB, hadir Prof. Nana Rachmana Syambas bersama rombongan mahasiswa doktoral bimbingannya yang berasal dari berbagai institusi: Telkom University Bandung, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Teknokrat Indonesia Lampung, serta UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Nana mengangkat tema “Future Network and Trends.” Dalam paparannya, beliau menjelaskan perjalanan evolusi teknologi komunikasi, mulai dari layanan telepon sebagai basis awal telekomunikasi, beralih ke internet yang memanfaatkan jaringan telepon untuk transmisi data, hingga perkembangan serat optik yang kini menjadi tulang punggung jaringan berkecepatan tinggi.
Selain jaringan kabel, teknologi nirkabel juga mengalami lompatan besar, mulai dari Wi-Fi hingga jaringan seluler 2G, 3G, 4G, 5G, dan menuju 6G. Prof. Nana menekankan bahwa peran teknologi komunikasi kini sangat krusial, tidak hanya untuk kecepatan akses, tetapi juga untuk mendukung keandalan (reliability) berbagai aplikasi penting seperti kendaraan otonom dan otomasi industri.
Lebih jauh, beliau memperkenalkan konsep Content Delivery Network (CDN) serta paradigma baru jaringan berbasis konten, yaitu Content-Centric Networking (CCN), dengan pendekatan Named Data Networking (NDN). Walaupun masih berjalan di atas TCP/IP, pengembangan NDN tengah diarahkan untuk aplikasi-aplikasi khusus, termasuk vehicular network dan layanan video yang membutuhkan latensi rendah.


Suasana kuliah umum berlangsung interaktif. Mahasiswa dari berbagai fakultas aktif mengajukan pertanyaan kritis, tidak hanya yang berkaitan dengan aspek teknis, tetapi juga dimensi sosial dan ekonomi. Pertanyaan mencakup isu ekonomi digital, tata kelola data pribadi oleh pemerintah, hingga rincian teknis terkait NDN. Hal ini mencerminkan antusiasme dan daya kritis mahasiswa Unipas dari beragam latar belakang.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nana juga memaparkan rencana penerapan teknologi CDN untuk mendukung kualitas pendidikan di daerah, khususnya di Morotai. Dengan teknologi ini, konten pendidikan dapat disimpan secara lokal sehingga akses tidak sepenuhnya bergantung pada infrastruktur internet pusat. Skema awal implementasi akan dimulai di SMKS Bumi Moro. Upaya ini sejalan dengan komitmen ITB yang selama ini aktif menjalin kerja sama dalam bidang penelitian, pengajaran, dan peningkatan kualitas SDM dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri.

Menutup kuliah umum, Prof. Nana menyampaikan apresiasi terhadap kualitas SDM di Morotai. Menurutnya, potensi mahasiswa di daerah tidak kalah dengan di pusat, dan perbedaan sering kali hanya terletak pada dukungan fasilitas. Ia bahkan menyinggung potensi besar dari konsumsi ikan segar kaya omega-3 yang menjadi kebiasaan masyarakat Morotai, termasuk anak-anak, sebagai modal bagi perkembangan kecerdasan.
“Belajar bisa dari siapa saja dan di mana saja. Perguruan tinggi di daerah memahami masalah-masalah spesifik di wilayahnya, sementara perguruan tinggi di pusat memiliki akses luas terhadap pengetahuan global. Keduanya dapat saling melengkapi untuk menemukan solusi yang tepat,” ujar Prof. Nana dalam remarks penutupnya.
Melalui kuliah umum ini, diharapkan hubungan antara ITB dan Universitas Pasifik Pulau Morotai semakin erat, membuka peluang kolaborasi yang lebih luas, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, baik di pusat maupun di daerah.