Prof. Jaka Sembiring dan Dr.Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati Dilantik Sebagai Wakil Rektor Periode 2020-2025
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., melantik jajaran Wakil Rektor dan Sekretaris Institut periode 2020-2025 di Aula Barat ITB, Jumat (24/1/2020). Pelantikan tersebut disaksikan oleh Ketua MWA ITB, Ketua Senat Akademik ITB, beserta seluruh undangan.
Dua dosen dari STEI ITB dilantik dalam acara tersebut. Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M. Eng., dilantik sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dan Dr.Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati S. M.Comm., sebagai Wakil Rektor Bidang Sumberdaya. Prof. Jaka sebelumnya menjabat sebagai dekan STEI ITB 2015-2020.
Para Wakil Rektor dan Sekretaris Institut yang dilantik lainnya adalah Ir. Muhamad Abduh, MT., Ph.D., sebagai Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, dan Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, sebagai Sekretaris Institut.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Ikrar Jabatan Pejabat Institut Teknologi Bandung dilanjutkan dengan pembacaan teks pelantikan oleh Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Usai pelantikan, rektor menyampaikan kata sambutan dan dilanjutkan dengan penyampaian selamat dari para tamu undangan.
Dalam sambutannya Prof. Reini mengatakan, ITB adalah wujud kesatuan kolektif dari segenap insan intelektual, yang memiliki dedikasi tinggi dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta sosial dan humaniora melalui kegiatan tridharma. Dalam perjalanan kiprahnya, ITB telah berkontribusi melahirkan banyak pemimpin di berbagai area kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai kampus, lanjutnya, ITB adalah wadah yang nyaman dan kondusif bagi berbagai kegiatan intelektual dan kebudayaan, dengan atmosfer akademik yang terbuka terhadap pertukaran gagasan dan pengalaman, pemikiran-pemikiran kritis dan visioner, disertai sikap yang menjunjung tinggi kebebasan akademik dalam keanekaragaman keilmuan dan budaya..
“Saya mengemban amanah sebagai Rektor ITB lima tahun ke depan. Untuk dapat menjalankan amanah secara efektif, maka Rektor dan segenap jajaran Pimpinan ITB perlu bertindak atas dasar pemahaman yang memadai mengenai budaya dan tradisi kampus,” ujar Prof. Reini.
Adapun sebagai organisasi, lTB menurut Prof. Reini, harus senantiasa menjadi learning organization dan bersifat adaptif. Setelah seratus tahun berkontribusi gemilang, kini saatnya ITB memulai kembali, membangun kekuatan untuk menjawab tantangan perubahan, menyusun strategi transformasi untuk 100 tahun yang akan datang.
“Seperti telah saya sampaikan sebelumnya, sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan ITB 2020-2025 untuk mewujudkan ‘a Globally Respected and Locally Relevant University’, Pimpinan ITB telah menyusun Strategi Pencapaian Wujud ITB 2025,” katanya.
Disampaikan Prof. Reini, dibutuhkan pula sistem monitoring-evaluation untuk mengukur capaian-capaian kemajuan, guna pembelajaran dan perbaikan tindakan-tindakan learning dan continuous improvement di ITB. Keseluruhan upaya perubahan atau transformasi tidak akan berhasil secara berarti tanpa disertai dengan endurance dan kerjasama yang kuat dan efektif.
“Seluruh jajaran Pimpinan ITB, khususnya Rektor dan para Wakil Rektor akan senantiasa menjaga kesamaan pemahaman akan visi, tujuan, dan strategi transformasi pada seluruh elemen organisasi dan para pemangku kepentingan,” ujarnya.
No Comments