The 2nd ICPERE, Bali, 9-11 Desember 2014
The 2nd IEEE Conference on Power Engineering and Renewable Energy (ICPERE) 2014 merupakan acara rutin 2 tahunan yang diselenggarakan oleh ITB melalui KK Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB bekerja sama dengan IEEE. Event tahun ini merupakan penyelenggaran yang kedua setelah inagurasi pada tahun 2012 yang lalu. Pada penyelenggaraan kali ini, ICPERE 2014 diselenggarakan pada tanggal 9-11 Desember 2014 bertempat di Hotel Grand Inna Kuta, Bali.
Menurut ketua penyelenggara ICPERE 2014, Dr. Ir. Pekik Argo Dahono, ICPERE 2014 ditujukan sebagai sarana komunikasi bagi akademisi maupun praktisi industri di bidang ketenagalistrikan dan energi terbarukan, sekaligus menjembatani komunikasi bagi akademisi dan praktisi di Indonesia dengan para pakar dari luar negeri. Tercatat perwakilan dari 12 negara berpartisipasi di ICPERE 2014, diantaranya Aljazair, Turki, Tiongkok, Perancis, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Norwegia, Kanada, dan tentu saja Indonesia. Tidak hanya dari akademisi universitas, praktisi industri ketenagalistrikan juga berpartisipasi memaparkan perkembangan teknologi terbaru pada ICPERE 2014 ini, diantaranya MTU Onsite Energy, NR Electric, PT. PLN, dan PT. LEN Industri.
ICPERE 2014 merupakan seminar internasional yang didesain berisi baik porsi technical sessions maupun plenary sessions yang seimbang. Dalam tiga hari penyelenggaraan sesi pagi hingga makan siang selalu menyajikan presentasi-presentasi para pakar pada plenary sessions baru dilanjutkan dengan presentasi para pemakalah yang mengirimkan makalahnya ke ICPERE 2014 di tiga ruang paralel. Tidak heran ada 13 keynote lectures selama tiga hari penyelenggaraan ICPERE 2014 yang mencakup bidang-bidang mulai dari power electronics, electrical machine, high voltage engineering, power generation, microgrid, hingga kebijakan dan rencana pemerintah Indonesia tentang kelistrikan. Selain dari Indonesia, pembicara di keynote speaker hadir dari luar negeri diantaranya Perancis, Jepang, Korea Selatan, Turki, dan Kanada.
Total 101 makalah didaftarkan ke ICPERE 2014, dengan hanya 61 makalah yang diterima untuk dipresentasikan di seminar. Rasio penerimaan yang hanya 0.6 menunjukkan bahwa seleksi yang cukup ketat dilakukan pada ICPERE 2014 melalui proses review. Dari 61 makalah yang diterima, porsi pembicara luar negeri mencapai 54% sedangkan porsi dalam negeri hanya 46%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi lokal masih perlu ditingkatkan lagi. Lebih lanjut lagi, dari 46% partisipasi lokal, sekitar 80% masih didominasi oleh publikasi dari ITB sendiri.
ICPERE 2014 dirasa cukup sukses diselenggarakan, banyak sekali informasi dan persahabatan yang muncul selama acara berlangsung. Namun di sisi lain, banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk mendorong tingkat partisipasi yang lebih aktif lagi dari peserta lokal Indonesia. ICPERE dicita-citakan menjadi konferensi rutin internasional di bawah IEEE khususnya untuk area Asia Pasifik. Beberapa negara sahabat seperti Korea Selatan telah menawarkan diri untuk bisa menjadi tuan rumah ICPERE pada penyelenggaraan-penyelenggaraan selanjutnya. Inisiatif yang bagus ini perlu ditindaklanjuti untuk mengembangkan ICPERE menjadi seminar internasional yang berkualitas dan diakui dunia internasional.