ITB Gelar Sosialisasi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) Tahun 2014 Bagi Civitas Akademik
Pada tahun 2014 ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) menetapkan terdapat tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia, salah satu dari ketiga jalur tersebut adalah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN). SBMPTN adalah pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh berbagai Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem terpadu dan diselenggarakan serentak melalui ujian tertulis. Selain Ujian tertulis, program studi ilmu seni dan keolahragaan juga mensyaratkan adanya ujian keterampilan. Salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti SBMPTN ini yaitu lulus dari satuan pendidikan, lulus Ujian Nasional atau setara dengan Lulusan tahun 2012, 2013 dan 2014.Berkenaan dengan digelarnya SBMPTN tersebut, ITB turut menyelenggarakan sosialiasasi SBMPTN di Aula Barat ITB, Selasa (13/05/14).
Pada SBMPTN 2014 kali ini, terdapat 3 kategori kelompok ujian yang dapat calon mahasiswa pilih. Kelompok ujian pertama adalah kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek), Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum), dan Kelompok ujian campuran. Untuk kelompok Saintek, bidang studi yang diujikan adalah Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) yang terdiri dari Tes Potensi Akademik (TPA), Matematika Dasar, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan Tes Kemampuan Dasar Saintek yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Untuk Kelompok Soshum, bidang studi yang diujikan adalah TKPA dan Tes Kemampuan Dasar Soshum berupa Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi. Untuk kelompok ujian campuran maka bidang studi yang diujikan adalah kedua kelompok ujian tersebut Saintek dan Soshum.
Sekretaris Ekslusif 1 SBMPTN, Asep Gana Suganda menuturkan bahwa pelaksanaan SBMPTN 2014 kali ini hanya dilaksanakan selama 1 hari pada Selasa, (17/06/14) dan dilanjutkan ujian keterampilan pada (18-19/06/14) bagi yang memilih program studi keterampilan. “Terdapat perbedaan pelaksanaan ujian antara tahun 2013 dan 2014, untuk tahun kemarin dilaksanakan selama 2 hari maka tahun ini cukup 1 hari saja” tutur Asep.
Beberapa perbedaan SBMPTN 2014 dibandingkan tahun sebelumnya disamping pelaksanaan ujian tulis yaitu waktu mulai ujian tulis yang dimajukan, kemudian terdapat perbedaan dilihat dari alur pendaftaran dimana sebelumnya membayar dulu di bank baru mendaftar maka kini mendaftar terlebih dahulu dilanjutkan dengan membayar di bank.
“Biaya pendaftaran pun lebih ringan. Tahun lalu, untuk Saintek atau Soshum sebesar 175.000 rupiah, Campuran sebesar 200.000 rupiah, ditambah lagi ujian Keterampilan sebesar 150.000 Rupiah. Maka untuk tahun ini, cukup 100.000 rupiah untuk semua kategori ujian” ujar Asep.
Untuk proses pendaftaran masih sama dilakukan secara online di laman website SBMPTN resmi yang telah dibuka pada Senin (12/05/14) pukul 08.00 WIB dan berakhir pada Jumat(06/06/14) pukul 22.00 WIB. Pendaftaran online ini dapat juga dilakukan di Plasa Telkom dan PT. POS seluruh Indonesia. Untuk pilihan prodi, calon mahasiswa diperkenankan memilih maksimal 3 prodi dimana jika memilih 1 program studi saja maka dapat memilih Perguruan Tinggi Negeri manapun di Indonesia, namun jika memilih 2 atau 3 program studi, maka salah satu PTN tersebut harus berada di wilayah tempat ujian dilaksanakan. Untuk Wilayah I dimulai dari PTN yang berada di Sumatera, Kalimantan Barat, Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Untuk Wilayah II dimulai dari PTN yang berada di Jawa Tengah hingga D.I. Yogyakarta. Wilayah III terdiri dari PTN yang berada di Kalimantan (kecuali Kalimantan Barat), Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB. Wilayah IV terdiri dari PTN yang berada di Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Pada tahun ini, Panlok Bandung menyediakan 14.800 kursi untuk kelompok Saintek, 15.800 untuk kelompok Soshum dan 7.600 untuk kelompok Campuran. Total ketiga kelompok ujian tersebut sebanyak 38.200 kursi untuk SBMPTN yang tersebar di 75 titik dan 15 sektor. Hingga saat ini, dua hari dibukanya pendaftaran SBMPTN, yang telah terdaftar di Panlok Bandung sebanyak lebih kurang 300 peserta . “Kalau pesertanya mencapai 40 ribu, kami pun siap. Kalau peserta kurang, kami juga sudah berpengalaman” tutur Asep bersemangat.