Prof Iping Supriana mendapatkan Penghargaan Anugerah TIK Jawa Barat 2012 sebagai Produk Inovasi Terbaik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Salah satu Riset Unggulan ITB tahun 2002-2003, Digital Mark Reader
(DMR) mendapatkan Penghargaan Anugerah TIK Jawa Barat 2012 sebagai
Produk Inovasi Terbaik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan kepada Prof Dr. Ir. Ing. Iping Supriana, DEA atas nama
STEI–ITB sebagai Ketua Tim Pengembang DMR pada acara pembukaan De
Syukran 2, peringatan HUT Jabar Ke-67 di Halaman Gedung Sate, Bandung,
15 September 2012.
DMR adalah perangkat lunak yang dikembangkan untuk pemeriksaan ujian
dan entri data berbiaya rendah. DMR dikembangkan dengan harapan bahwa
sekolah-sekolah dapat memiliki alat pemeriksa ujian yang kencang dan
berkualitas walaupun dananya terbatas. Untuk mendapatkan biaya
operasional yang rendah, DMR dirancang untuk dipasangkan dengan
scanner dokumen yang harganya murah dan prosedur penggandaan form LJK
yang juga berbiaya rendah.
Dalam perjalanan 10 tahun, DMR terus dikembangkan dan telah digunakan
oleh ribuan lembaga, termasuk di antaranya ratusan perguruan tinggi,
termasuk juga ITB. Bukan hanya sebagai pemeriksa ujian di lembaga
pendidikan, DMR juga digunakan pada ujian seleksi CPNS pusat dan
daerah, rekrutmen BUMN, bank dan perusahaan swasta seperti Bank BTPN,
TransTV dan Cipaganti, ujian sertifikasi guru, sertifikasi bankir dan
pejabat pengadaan, serta ujian di kepolisian maupun militer yang
umumnya berbentuk psikotes. Tak berhenti di sana, kuesioner kepuasan
pelanggan dari Toyota Astra hingga Garuda Indonesia, serta form entri
data di perusahaan farmasi ternama hingga sumur minyak Chevron juga
menggunakan DMR.
Pengembangan DMR juga melibatkan M. Arif Rahmat, ST, Ayu Purwarianti,
ST, MT, Ph.D dan Peb Ruswono Aryan, ST, MT. Kedua nama terakhir adalah
staf pengajar STEI ITB.