ITB Luncurkan Mobil Listrik pada Peringatan Harteknas XVII
ITB memamerkan mobil listrik ciptaannya dalam RITech Expo yang diselenggarakan pada Rabu-Jumat (08-10/08/12). Bertempat di Sasana Budaya Ganesha Bandung, RITech Expo merupakan sebuah pameran yang diadakan untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-17. Mobil listrik yang dijuluki Jalak dan mampu menyedot perhatian banyak massa ini diciptakan oleh sekelompok tim ahli yang berasal dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), serta Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).
Menurut Akhmaloka, desain mobil listrik tersebut merupakan hasil rakitan ITB sendiri, meskipun baterai dari mobil masih didatangkan dari Cina. Dengan menggunakan baterai impor dari Cina, mobil dapat berjalan hingga 100 kilometer untuk satu kali pengisian baterai. Namun, kini Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta Fakultas Teknologi Industri (FTI) tengah mengembangkan teknologi baterai sendiri yang lebih ringan, berukuran kecil, namun sanggup menjelajah jauh untuk pengadaan sumber energi mobil .
Dalam pengerjaannya, tim ahli ITB juga bekerja sama dengan PT Pindad yang menyediakan lokasi workshop. Bersama dengan PT Pindad, berhasil dirancang mobil listrik yang unik dengan satu platform yang dapat dikembangkan menjadi 12 varian mobil. Varian mobil itu mulai untuk kendaraan pick up, mobil box, mobil golf, double cabin, sampai untuk sedan dan minibus kecil.
Motor dengan komponen utama baterai dan motor listrik diletakkan pada garden belakang. Menurut Dr. Agus Purwadi, Koordinator Tim Pembuat Mobil Listrik ITB dan juga Ketua Laboratorium Konversi Energi ITB, mesin yang digunakan pada mobil listrik ini mengadaptasi mesin seperti mobil VW kodok. Mesinnya berjalan mendorong, dan bukan menarik. Untuk varian mobil lain, mesin dapat diletakkan di depan seperti mobil sedan, atau pada masing-masing roda.
Model mobil listrik berbahan fiber ini berupa mobil berkabin ganda dengan kapasitas hingga enam penumpang. Namun, mobil didesain secara knock down sehingga bagian bagasi dapat diperluas dengan cara melepaskan kursi belakangnya, dan diubah menjadi berkapasitas dua atau empat penumpang.
Wawan Gunawan Abdul Kadir, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, mengatakan bahwa mobil listrik ITB direncanakan akan dikembangkan untuk 4 varian, yaitu sebagai kendaraan angkut barang, double cabin, mobil berpenumpang 6 orang, dan kendaraan jip. Apabila diproduksi secara massal, mobil listrik akan berada pada kisaran harga Rp80 juta hingga Rp150 juta, tergantung pada jenis mobil.
Saat ini, mobil listrik masih terus dalam pengembangan. Bobot mobil listrik direncanakan akan dipangkas lagi dengan memanfaatkan karbon fiber yang lebih ringan sekaligus kuat sebagai pembungkus mobil, menggantikan pelat logam.
sumber: www.itb.ac.id