Mahasiswa ITB Dulang Penghargaan di Ajang Shell Eco-Marathon Asia 2012
Berita baik datang dari arena sirkuit internasional Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia. Mahasiswa ITB dalam tiga tim yang berbeda berhasil meraih penghargaan dalam kelompok Urban Concept pada kompetisi tahunan Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2012 yang diadakan pada Rabu hingga Sabtu (04-07/07/12). Mereka adalah tim Cikal Cakrasvarna yang berhasil meraih juara pertama pada kelas bahan bakar bensin, tim Cikal Cakrawala sebagai runner-up untuk kelas bahan bakar baterai litium, dan tim Cikal Diesel sebagai runner-up untuk kelas bahan bakar diesel alternatif. Selain itu, tim Rakata juga berhasil mendapatkan posisi ketiga dalam kelompok Prototype dengan bahan bakar etanol.
Tim Cikal Cakrasvarna berhasil meraih juara pertama dalam kelompok Urban Concept dengan jarak tempuh terjauh 196,3 km untuk setiap liter bensin, mengalahkan 16 kelompok lainnya. Mobil Cakrasvarna milik mereka berhasil mempertahankan prestasi serupa yang diraih tahun lalu oleh Tim Cikal Nusantara pada ajang yang sama. Pada waktu itu, jarak yang berhasil ditempuh adalah 116,7 km untuk setiap liter bensin. Tim Rakata yang juga telah bertanding tahun lalu berhasil melampaui jarak tempuh mereka dari 244 km/L menjadi 291 km/L tahun ini dalam kelompok Prototype dengan bahan bakar etanol murni.
Untuk tahun 2012 ini, mahasiswa ITB mulai merambah jenis bahan bakar baterai litium dan diesel alternatif dalam kelompok Urban Concept. Urban Concept adalah kelompok desain kendaraan konvensional roda empat yang hemat bahan bakar sesuai kebutuhan pengemudi saat ini. Tidak main-main, tim Cikal Cakrawala langsung meraih juara kedua dengan jarak tempuh 74,9 km untuk setiap kWh dari baterai litium yang mereka gunakan. Sedangkan tim Cikal Diesel, berhasil menjadi runner-up setelah berhasil menempuh 149 km untuk setiap liter bahan bakar diesel alternatif yang mereka gunakan. Bahan bakar alternatif yang dimaksud adalah FAME (fatty acid methyl esther, ester metil asam lemak), yang dirancang untuk digunakan pada mesin diesel.
Shell Eco-Marathon 2012 Lebih Baik
Shell Eco-Marathon merupakan kompetisi yang telah diadakan sejak tahun 1985 di Eropa. Mulai tahun 2010, SEM diadakan di Asia setiap tahun dengan lokasi sirkuit internasional Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam kompetisi ini, dilombakan berbagai macam mobil rancangan mahasiswa dan pelajar dengan berbagai jenis bahan bakar untuk menempuh jarak terjauh dengan jumlah bahan bakar tertentu. Bahan bakar yang digunakan antara lain baterai litium, diesel, etanol, FAME, bensin, GTL (gas-to-liquid), hidrogen, dan energi surya.
Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan pelajar dan mahasiswa dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi isu-isu lingkungan yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar kendaraan. “Ajang ini bukan hanya kompetisi, tetapi mewujudkan ide-ide menjadi kenyataan. Kami harap mahasiswa menjadi bersemangat mencari solusi mobilitas yang kreatif dan cerdas untuk menghadapi persoalan energi yang kita hadapi saat ini,” kata General Manager Shell Eco-Marathon Asia Mavis Kuek sebagaimana dilansir Kompas.
Secara umum, para peserta SEM Asia tahun ini lebih siap. Buktinya, dari 119 tim yang berasal dari 18 negara, 109 berhasil lolos inspeksi teknis. “Saya senang melihat kualitas desain yang lebih baik tahun ini, tim-tim yang bertanding sudah jauh lebih mengerti tentang bagaimana caranya lolos inspeksi teknis mereka,” ujar Direktur Teknis SEM Asia Chin Mun Hau dalam situs resmi SEM, “Namun lebih dari itu, saya ingin mendorong semangat kebaikan dan kolaborasi yang telah saya lihat (dalam kompetisi ini–red). Para peserta dapat saling belajar dan sangat menyenangkan melihat mereka melakukannya.”
Prestasi mahasiswa ITB dalam ajang internasional seperti Shell Eco-Marathon Asia 2012 merupakan buah dari sinergi dan kerja keras mahasiswa berkemauan tinggi dari berbagai program studi, seperti Teknik Tenaga Listrik, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Material, Aeronotika dan Astronotika, juga Teknik Industri dan Desain Produk. Harapannya, prestasi ini akan terus dipertahankan dan dikembangkan, hingga nantinya dapat mengantarkan Indonesia memperoleh juara umum yang saat ini dipegang oleh tim Luk Jao Mae Khlong Prapa dari Dhurakij Pundit University, Thailand, yang berhasil menempuh 2903 km/L.
sumber: itb.ac.id