Cerita dibalik kemenangan STEI ITB pada Gemastik 4 – 2011
Pada Gemastik 4 yang diadakan di Institut Teknologi Sepuluh November kemarin, ITB mengirimkan 48 mahasiswanya yang tergabung dalam 17 tim di beberapa kategori. Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, ITB dapat membawa medali 2 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Walaupun belum dapat menjadi juara umum, tapi kita bersyukur karena dapat menunjukkan eksistensi kita sebagai salah satu institut teknologi terbaik di Indonesia.
Sistem perlombaan pada gemastik ini cukup panjang. Berawal dari pendaftaran online pada bulan Juni-Juli 2011 kemudian diadakan seleksi secara online pada bulan Agustus-Oktober 2011. Seleksi dapat berupa pengiriman data atau dokumen secara online kepada panitia, atau melakukan kuis tanya jawab atau berupa permainan yang dilakukan secara online. Setelah proses seleksi selesai, terpilih sejumlah semifinalis yang akan berangkat ke Surabaya pada tanggal 11-13 Oktober 2011 untuk menjalani proses selanjutnya.
Sesampainya di Surabaya, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh peserta, yang berbeda di tiap kategorinya. Untuk kategori data mining misalnya, mereka harus melakukan presentasi di hadapan dewan juri. Untuk kategori permainan bisnis, mereka harus bermain secara online di ruangan khusus yang sudah disediakan untuk dipilih menjadi finalis 5 besar. Setelah itu baru mereka presentasi tentang apa yang mereka lakukan. Untuk kategori keamanan jaringan dan lomba pemrograman proses seleksinya dengan diberikan soal dan mereka harus menyelesaikannya dengan kode-kode pemrograman. Untuk lomba-lomba yang lain pada intinya adalah menunjukkan ide pemikiran mereka ke dalam sebuah poster dan mempresentasikannya kepada dewan juri.
Profil para peraih medali
Tim Dongskar Pedongi (kategori lomba pemrograman). Mereka berhasil meraih medali emas pada kategori tersebut. Tim ini diwakili oleh Christianto Handojo (13510003), Irvan Jahja (13509099), Gregorius Ronny Kaluge (13508019). Mereka berhasil mengalahkan tim-tim lain dengan menjawab tujuh persoalan pemrograman. Sedangkan tim lain tidak ada yang berhasil menyelesaikan ketujuh persoalan tersebut.
Tim kedua yang mendapatkan emas yaitu tim DnS yang beranggotakan Samuel (13509087), Akhiles Leonardus Danny Sindra (13509063), dan Nuansa Lembayung (18209028). Lomba permainan bisnis ini adalah kategori baru yang ada di Gemastik ini. Intinya, pada permainan ini peserta harus memperhatikan strategi dalam berbisnis. Mereka diharuskan memproduksi barang yang dipesan oleh pelanggan dengan memperhatikan komponen pembentuknya. Jangan sampai barang tersebut gagal diproduksi karena komponen pembentuknya kurang atau bahkan tidak ada.
Di kategori permainan bisnis ini, ITB juga mendapatkan medali perunggu oleh tim Garudayasha. Tim ini diwakili oleh Lyco Adhy Purwoko (13508027), Eric Cahya Lesmana (13508097), dan Gagarin Adhitama (13508089).
Di kategori keamanan jaringan, ITB mendapatkan medali perak. Medali ini diraih oleh tim Hexley atas nama Chandra Satriana (18108049), Jason Widagdo (18108042), dan Lukman Fikri (18108037). Pada keamanan jaringan ini mereka harus “mengamankan” sebuah web yang sudah diatur sedemikian sehingga oleh panitia sehingga terdapat celah yang dapat dimasuki. Mereka harus membenahi dengan kode-kode pemrograman pada server web tersebut agar web tersebut tidak dapat ditembus lagi. Kemudian pada hari keduanya, mereka diwajibkan untuk mempresentasikan bagaimana cara mereka mengamankan jaringan tersebut.
Tim Aid GCD yang beranggotakan Mukhammad Ifanto (13508110), Nur Adi Susliawan D C (13508081), dan Danang Tri Massandy (13508051) berhasil mendapatkan medali perunggu pada kategori penggalian data (data mining). Pada kategori ini mereka menggunakan algoritma-algoritma khusus untuk mengolah data set (data training). Mereka menggunakan algoritma pada intelegensia buatan untuk melakuan voting berbobot. Voting berbobot tersebut tergantung oleh algoritma yang digunakan. Jadi menentukan apakah permasalahan tersebut cocok diselesaikan dengan algoritma tersebut atau tidak, dengan menghitung bobot tiap algoritmanya.
Pada kategori pengembangan permainan, tim Mendoan berhasil mendapatkan medali perak. Anggota tim ini yaitu Gharta Hadisa Halim (18209013), Raihan Budiwaskito (18209003), dan Muhammad Ridhwan Ramdani (18209019). Pada kategori ini, mereka diharuskan membuat sebuah game atau permainan yang mendidik dan memiliki ilmu. Tim ini membuat game simulasi untuk belajar mengemudi kendaraan (mobil). Dilengkapi dengan gambar tiga dimensi, semua kendali dibuat seperti menyerupai nyata. Terdapat kopling, perpindahan gigi, pedal gas dan rem, dan stir yang sudut pandangnya seperti ketika kita mengendarai kendaraan nyata. Terdapat atificial intelegence pada lingkungan kita mengemudi. Jadi, pada simulasi tersebut terdapat mobil-mobil lain yang berlalu-lalang sehingga dapat melatih kepiawaian kita dalam mengemudi.
Medali terakhir yang berhasil didapatkan yaitu dari kategori karya tulis. Karya tulis ini bersifat perorangan. ITB dengan satu-satunya wakil yaitu Yudha Wastu Prawira (13509002) berhasil mendapatkan medali perunggu. Yudha berhasil membuat sebuah karya tulis mengenai bagaimana mengembangkan TIK di Indonesia. Dia berhasil lolos seleksi dan masuk ke dalam babak final. Di babak final dia harus membuat sebuah poster dan mempresentasikan karya tulisnya di hadapan juri.
Terlepas dari gagalnya mendapatkan juara umum, kita harus tetap berbangga karena anak bangsa kita masih peduli akan kemajuan bangsanya dengan menuangkan ide dan buah pikirannya pada perlombaan nasional. Dan tahun depan, Gemastik 5 akan diadakan di Bandung dengan ITB sebagai tuan rumahnya. (Niki)