Berbekal Robot Zarqun, Berkompetisi di Amerika
Kecanggihan teknologi yang berkembang pesat saat ini memungkinkan segala sesuatunya dapat dikendalikan oleh robot. Jika pada era 1990-an robot hanya bisa dibuat oleh sekelompok orang, saat ini makin banyak yang bisa menciptakan robot dan memudahkan pekerjaan manusia. Contohnya adalah yang dilakukan tiga mahasiswa Institut Teknologi jurusan Teknik Elektro – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, yaitu Syawaludin Rachmatullah, Samratul Fuady, dan Ashlih Dameitry.
Dengan kreativitas serta ketekunan mereka, pada kemarin mereka berangkat ke Amerika Serikat, untuk mewakili Indonesia berlaga pada Trinity Fire Fighting Home Robot Contest 2011 di Hartford City, Connecticut, Amerika Serikat pada tanggal 9 – 10 April 2011. Robot yang akan mereka presentasikan pada lomba tingkat dunia tersebut merupakan jenis robot pemadam api yang diberi nama Zarqun.
Syawaludin menceritakan, pada April 2010 lalu, dia sudah berangkat ke event yang sama dan membawa jenis robot yang sama, tetapi saat itu hanya menempati posisi keempat. Untuk itu, pada tahun ini, dia bertekad bisa menjadi juara karena menurut Syawal, panggilan akrabnya, robot hasil karya mereka bisa bersaing dengan robot dari negara lain. Selain ITB, Indonesia juga akan diwakilkan oleh tim robot Universitas Gadjah Mada.
Syawaludin dan kawan-kawan menjadi delegasi Indonesia pada Trinity Fire Fighting Home Robot Contest 2011, setelah menjadi juara pada tingkat nasional pada Juni 2010, yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang. Mereka optimis bisa menjadi juara di tingkat dunia kali ini, karena robot hasil kreasi mereka telah mengalami penyempurnaan. Pada keberangkatan kali ini, mereka didampingi oleh Dr. Kusprasapta Mutijarsa dan manajer Tim Robot ITB, Dody Suhendra.
“Kami merancang robot ini sejak 2008. Saat kami ikut kontes nasional untuk pertama kalinya pada tahun 2009, kami juara. Setelah itu, kami menyempurnakan kembali robot yang kami buat. Sayangnya saat lomba di Amerika Serikat pada 2010, kami salah perhitungan sehingga hanya mampu duduk di peringkat keempat. Untuk kali ini, kami harus lebih baikkarena sudah punya pengalaman sebelumnya” tutur Syawaludin saat berkunjung ke Redaksi Pikiran Rakyat, Jl. Soekarno Hatta – Bandung.
Zarqun merupakan jenis robot pemadam api yang dilengkapi berbagai alat sensor pendeteksi api. Dengan berat 3 kilogram dan tinggi sekitar 30 sentimeter, Zarqun merupakan robot cerdas berkaki yang dirancang untuk menolong manusia. Ashlih menjelaskan, badan robot dibuat sendiri, tetapi komponen yang membuat Zarqun canggih masih impor. Butuh biaya tidak sedikit untuk membuat Zarqun “hidup”.
Zarqun bisa “hidup” dengan bantuan baterai. Dia menjelajahi ruangan dengan sensor ultrasonic. Setelah itu mendeteksi keberadaan api dengan sesnsor infra merah. Jika titik api ditemukan, otomatis Zarqun langsung menggerakan kipas angina yang ada di badannya untuk memadamkan api.
Sumber: Harian Pikiran Rakyat.