STEI Membawa Pulang Tiga Gelar Juara di GEMASTIK 2022
Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemendikbud Ristek secara resmi menutup Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) pada 24 November 2022. Dalam ajang talenta tingkat nasional yang berlangsung selama 4 hari secara hibrid tersebut, Institut Teknologi Bandung membawa empat gelar juara; tiga gelar juara dipersembahkan oleh mahasiswa dari program studi teknik informatika.
Divisi Penambangan Data
Juara Pertama : Menambang Emas
Divisi Pengembangan Aplikasi Permainan
Juara Kedua: Kecubung Studio
Juara Harapan: Aurora
Divisi Penambangan Data
Kepala BPTI sekaligus Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi, mengungkapkan pentingnya pembentukan komunitas alumni Gemastik sebagai wadah pengembangan talenta mahasiswa terbaik Indonesia bidang teknologi informasi dan komunikasi.
“Melalui Gemastik, generasi muda Indonesia diharapkan mampu mengasah empati diri sebagai bagian dari masyarakat intelektual yang berkontribusi positif memberikan solusi inovatif dari beragam permasalahan yang ada,” ujar Asep dalam acara Penutupan dan Penganugerahan Gemastik XV tahun 2022 di Auditorium Algoritma Filkom UB (24/11/2022).
Babak final Gemastik XV tahun ini melombakan 11 divisi yang diikuti 224 tim dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan melibatkan juri yang berasal dari UPI, Universitas Telkom, UGM, IPB, ITB, ITS, Universitas Tanjungpura, UB, Universitas Amikom Yogyakarta, ISI Surakarta, Unpas, Universitas Kristen Duta Wacana, Binus, Universitas Gunadarma, UI, dan praktisi profesional.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Rektor III Universitas Brawijaya, Abdul Hakim menyatakan dukungan dan kesiapannya untuk terus mengembangkan ajang Gemastik berikutnya sebagai bukti nyata Merdeka Belajar di luar kegiatan belajar mengajar rutin mahasiswa. Abdul Hakim, selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Brawijaya mengingatkan mengenai pentingnya untuk mengikuti perlombaan.
“Kalah dan menang dalam perlombaan adalah hal biasa. Tetapi bagaimana kita memaknai pengalaman luar biasa, ikut bersama-sama dari teman-teman kita dari perguruan tinggi yang lain itu susah di dapat. Pendidikan tanpa dilengkapi kegiatan pengembangan softskill yang lain akan sulit saat menjadi alumni nanti,” ujar Abdul.