Enter your keyword

Dua Gelar Juara dari Teknik Informatika dalam FIND IT UGM

Dua Gelar Juara dari Teknik Informatika dalam FIND IT UGM

Dua Gelar Juara dari Teknik Informatika dalam FIND IT UGM

FIND IT (Future Innovation and Discovering IT) adalah salah satu program kerja KMTETI Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM untuk meningkatkan kualitas peserta didik sehingga bisa memaksimalkan peran sebagai generasi bangsa dan agen pembangunan bangsa terutama dalam bidang teknologi informasi dan pemanfaatan di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk mengasah kemampuan serta kreativitas mahasiswa dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi berskala nasional. Terdapat 5 cabang lomba yang diadakan pada kompetisi FIND IT ini yaitu Game Dev Competition, Software Dev Competition, Business IT Case, E-Government Competition, UX Design Competition. FIND IT 2018 mengusung tema “Teknologi Sebagai Pemersatu Bangsa dan Penyokong Kelestarian Budaya Indonesia”.

Kegiatan ini diadakan pada Sabtu, 12 Mei 2018 di DTETI Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta. ITB mengirimkan 2 perwakilan tim dari Teknik Informatika untuk 2 cabang lomba yaitu Business IT Case dan E-Government pada babak final. Tim Unicorn yang beranggotakan Christian Wibisono (Teknik Informatika 2016) , Muhammad Fata Nurrahman (Sistem dan Teknologi Informasi 2016) , dan Albert Sahala (Teknik Informatika 2016) meraih juara 3 untuk lomba Business IT Case. Tim AsEntities yang beranggotakan Ilham Firdausi Putra (Teknik Informatika 2016), Restu Wahyu Kartiko (Teknik Informatika 2016), dan Hafizh Budiman (Teknik Informatika 2016) meraih juara 1 untuk lomba E-Government.

Pada babak penyisihan, untuk lomba Business IT case peserta diminta untuk mengajukan proposal ide bisnis untuk menyelesaikan persoalan bisnis yang menjadi tema dari pelaksanaan FIND IT menggunakan pendekatan Teknologi Informasi. Untuk lomba e-government, peserta diminta untuk menganalisa dan mengajukan proposal aplikasi untuk memecahkan berbagai masalah yang ditemui oleh pemerintah dalam bidang “Pariwisata dan Kebudayaan” menggunakan pendekatan Teknologi Informasi. Hingga akhirnya terpilih 5 tim untuk tiap-tiap perlombaan untuk maju ke babak final untuk mempresentasikan karya yang dibuat.