Enter your keyword

Berbekal Perjuangan Bertahun-Tahun, Tim Ainge ST Rebut Juara 3 Regional Asia Pasifik & Peninsula Tenggara dan Best National pada ACM-ICPC 2017

Berbekal Perjuangan Bertahun-Tahun, Tim Ainge ST Rebut Juara 3 Regional Asia Pasifik & Peninsula Tenggara dan Best National pada ACM-ICPC 2017

Berbekal Perjuangan Bertahun-Tahun, Tim Ainge ST Rebut Juara 3 Regional Asia Pasifik & Peninsula Tenggara dan Best National pada ACM-ICPC 2017

BANDUNG, itb.ac.id – Tidak ada perjuangan yang mudah. Di balik kemenangan bertubi-tubi yang terpampang di depan mata publik, sebenarnya ada segunung kegagalan yang sudah dilewati dan mimpi yang tidak kunjung tercapai. Setelah melewati berbagai jatuh-bangun selama bertahun-tahun, akhirnya tim Ainge ST berhasil meraih Juara 3 sekaligus Best National di Association for Computing Machinery (ACM) – International Collegiate Programming Contest (ICPC) pada Regional Asia Pacific & South East Peninsula tahun 2017. Kontes yang diikuti 80 tim dari Indonesia, Jepang, Taiwan, China, dan lainnya tersebut diadakan di Binus University, Jakarta pada hari Minggu (14/11/17) lalu. Sekali lagi, Luqman Arifin Siswanto (Teknik Informatika 2013), Wiwit Rifa’i (Teknik Informatika 2013), dan Alfonsus Raditya Arsadjaja (Teknik Informatika 2014) mengharumkan nama ITB di kancah internasional sekaligus nasional.

Bertahun Kerja Keras Penuh Dedikasi

Kisah mereka bermula dari tahun 2013, ketika Luqman dan Wiwit baru mulai mengenal dunia pemrograman sederhana. Meskipun jelas-jelas tertinggal dari teman-teman seperlombaan, pengetahuan mereka masih yang nol kala itu tidak menghentikan semangat mereka untuk melakukan eksplorasi sendiri. Tidak mereka biarkan rasa rendah diri menghalangi. Awalnya, mereka gagal dan jatuh berkali-kali pada banyak kesempatan. Tetapi, mereka mengesampingkan setiap rintangan dan keraguan yang menghadang, dan terus berusaha untuk menjalani ketertarikan mereka dengan pantang menyerah.

Sedangkan, Raditya sudah mulai meniti ketertarikannya pada bidang Competitive Programming (CP) sejak SMA. Mulai dari pelatihan untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN), lomba-lomba setaraf SMA, hingga situs-situs online judge untuk latihan mandiri, Raditya kenyam dan pelajari sejak dulu. Berlanjut ke kuliah, berbagai algoritma, struktur data, dan persoalan logika ia dalami secara terus-menerus.

Hingga pada akhirnya pada perlombaan ini, Luqman, Wiwit, dan Raditya bergabung dan membentuk Ainge ST. Bersama-sama mereka mengalahkan 77 tim kuat lainnya dan maju menjadi tim terbaik di Indonesia dan meraih peringkat 3 se-Asia Pasifik & Peninsula Tenggara.

Berakar dari Ketertarikan, Berbuah dalam Karya

Menggali jalan menuju mimpi harus didasari dengan ketekunan dan usaha keras. Tidak ada mimpi yang bisa tercapai tanpa perjuangan. “Pertama, tentuin dulu apa yang ingin dicapai selama kuliah, dan tentukan juga prioritasnya. Kemudian, tekuni dan perjuangkan mimpi tersebut. Jangan rendah diri karena belum tahu apa-apa, karena setiap orang pasti pernah mengalami hal yang sama saat baru memulai sesuatu. Jadikan hal itu motivasi bahwa kamu juga bisa seperti mereka, dan bahkan mungkin lebih. Tentukan seberapa besar usaha dan pengorbanan yang bisa kamu berikan untuk mencapai tujuan, jangan sampai menyesal di kemudian hari karena masih gagal mencapai tujuan tersebut, hanya karena belum cukup berusaha dan berkorban,” ucap Wiwit.

Holy Lovenia via itb.ac.id