Reza Rizky Darmawan : Mahasiswa Berprestasi STEI 2016
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di ITB, setiap insan pasti memiliki mimpinya masing-masing dan berusaha meraihnya. Pada prosesnya, terkadang rintangan datang menghadang dan memadamkan api semangat para mahasiswa baru. Rasanya begitu sulit untuk bertahan sampai akhir. Bagaimana bisa seorang anak yang baru lulus SMA mempertahankan kobaran semangat yang tinggal sepercik? Pada tahun 2012, ada salah satu dari mereka yang bermimpi untuk menjadi mahasiswa terbaik di kampusnya. Dengan bermodalkan semangat dan tekad yang kuat, kini ia telah menjadi bukti nyata dari realisasi mimpinya tersebut. Tanpa kenal lelah, Reza Rizky Darmawan (Teknik Tenaga Listrik 2012) terus berkarya dan menorehkan gemilang prestasi dalam jejak menuju mimpinya.
Kemilau Emas dalam Meraih Mimpi
Dalam perjalanannya untuk meraih mimpi kala TPB, Reza menempa dirinya melalui pelatihan-pelatihan, internship, dan media pengembangan diri lainnya. Pria yang berasal dari Yogyakarta tersebut berhasil menjadi Microsoft South East Asia Intern 2015, perwakilan Indonesia di Hitachi Young Leaders Initiative 2015, perwakilan Indonesia di Singapore International Foundation Young Social Entrepreneurs Program 2016, International Students Joint Capstone Design Project di Korea pada tahun 2016, Young Leaders for Indonesia Regional Wave 3 by McKinsey, dan Mahasiswa Terbaik STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) ITB.
Bukan hanya itu, Reza juga beberapa kali mengikuti perlombaan yang menarik minatnya. Ia menjadi pemenang kedua Oil Platform Design Contest pada Trisakti Oil Expo 2015. Pada Petroleum Week 2016, Reza berhasil meraih juara kedua di lomba berskala internasional pada bidang yang sama. Berkat perjuangannya mencari ilmu dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki, di umurnya yang masih muda, Reza sudah memiliki banyak teman dan kenalan dari luar negeri. Ia pun berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar dari seluruh dunia dan berpresentasi di hadapan pemuka-pemuka negara lain.
Jejak Berbatu Tersembunyi dalam Gemilang Prestasi
Ketika mengungkapkan realitanya, perjuangan Reza dalam menggapai mimpi tidak semudah yang dibayangkan. Mahasiswa yang dikenal sebagai aktivis di dalam maupun di luar kampus ini ternyata juga pernah mengalami kehilangan orientasi arah dan tujuan yang telah ia canangkan pada awal ia menginjakkan kaki di ITB. Selama dua semester, ia melalui perkuliahan tanpa membuat perubahan yang berarti. Hingga ketika semester 4, akhirnya ia merasa telah cukup belajar dari polemik kehidupan kemahasiswaan di kampus dan teringat kembali akan targetnya semula untuk menjadi mahasiswa terbaik di ITB. Pada titik balik itu, Reza berusaha mengembangkan sayapnya ke luar kampus yang selama ini belum ia jamah. Mahasiswa yang berinisiatif tinggi tersebut mempelajari sendiri soft skills, seperti cara presentasi yang baik dan tips membuat CV yang benar melalui internet. Kerap kali ia berlatih sendiri untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan yang ia miliki. Tidak berhenti di sana, ia pun tidak malu untuk berkonsultasi dan bercakap-cakap dengan sebagian besar kakak tingkatnya yang memiliki prestasi luar biasa untuk belajar dari mereka.
Setiap ada kesempatan yang terbuka, Reza mencoba meraihnya dengan cara mendaftar dalam program-program pelatihan, internship, atau pengembangan diri yang terlihat mustahil dapat ia gapai di kala itu tanpa kenal menyerah. Selama tujuh bulan penuh penantian, Reza belum berhasil menghasilkan apa-apa, hanya mental baja dan tekadnya yang kuat yang tetap membuat ia maju tanpa kenal lelah. Sampai pada akhirnya, usahanya berbuah manis dan terbukti tidak sia-sia. Begitu pula dalam perjuangannya memenangkan lomba. Reza juga pernah mengalami kekalahan di beberapa perlombaan. Hanya saja, pria yang sempat mengalami kesulitan finansial dan tidak naik kelas saat SMA ini tidak pernah menyerah untuk terus berimprovisasi dan mencoba lagi tanpa kenal menyerah walau ditolak atau gagal dalam meraih titel pemenang. Alhasil, ia berhasil mengubah hasil pertandingan dan memenangkan kompetisi-kompetisi di mana sebelumnya gelar juara tersebut tidak berhasil ia dapatkan. Melalui semua pengalamannya, Reza mengakui bahwa ia dapat belajar banyak, membuka wawasannya jauh lebih luas, dan mengetahui seluk-beluk dinamika dunia korporat.
Kunci Kemilau Keemasan
“Common mistake that happens among university students, terutama anak ITB: kita masuk ITB masing-masing punya mimpi besar. But a lot of us are only brave enough to dream it, not pursue it.Makanya akhirnya banyak yang lost, tahu-tahu waktu udah abis, sadarnya di akhir kalo masih punya mimpi. Remember, we all have huge potentials, a lot bigger than we’ve imagined before. Plus, there are numerous opportunities to try out there. Open your eyes, knock the doors. Keep looking for what you are special at, what you love. Keep dreaming. Failing is just another word of growing, so just keep persistence on what you are chasing of,” ungkap Reza.
Holy Lovenia (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika 2015) : ITB Journalist Apprentice 2016