Enter your keyword

Hoome Studio wakili Indonesia dalam Imagine Cup 2016

Hoome Studio wakili Indonesia dalam Imagine Cup 2016

Hoome Studio wakili Indonesia dalam Imagine Cup 2016

dody-imagine-cup-2016Tim Hoome Studio yang digawangi oleh Dody Qori Utama (313120102) dan tim dari Telkom University berhasil melaju ke babak semifinal tingkat dunia dalam kompetisi Microsoft Imagine Cup 2016. Mereka akan mewakili Indonesia untuk kategori Innovation. Tim Hoome Studio membuat aplikasi smartphone bernama Hoome untuk mendeteksi pengguna melalui sensor perangkat wearable, seperti smartwatch, smartband dan lainnya.

“Tubuh manusia mengandung elektron yang bisa berubah-ubah sesuai dengan mood dan tingkat stress. Sensor-sensor yang terpasang di tubuh kita bisa mendeteksi hal tersebut,” kata Dody Qori Utama, mahasiswa Program S3 bidang Biomedical Engineering STEI ITB saat acara Final Microsoft Imagine Cup 2016 Indonesia.

Dody dan para pemenang Imagine Cup 2016 lainnya dijadwalkan akan berlomba dengan 33 tim lainnya dari Asia Pasifik untuk merebut tiket final di Amerika Serikat.

Bagaimana Hoome Bekerja?
Hoome mengumpulkan data-data dari wearable apa pun yang sedang dipakai pengguna, dari sini kemudian bisa disimpulkan bagaimana kondisi pengguna, tingkat stress, mood atau kondisi kesehatan.

Selain itu Hoome juga bisa dibuat untuk mengatur alat elektronik seperti lampu, AC, radio, pemutar musik, pengharum ruangan, dan TV. “Ada tiga bagian, perangkat wearable, aplikasi, dan Windows Azure. Perangkat wearable berfungsi sebagai sensor, lalu terkoneksi dengan aplikasi dan Windows Azure sebagai basis data,” Dody menjelaskan.Agar bisa terkoneksi dengan berbagai perangkat elektronik, Dody bersama dengan timnya memanfaatkan koneksi Bluetooth.

Lalu bagaimana dengan perangkat rumah tangga yang tidak memiliki modul Bluetooth seperti lampu rumah atau pengharum ruangan? Solusinya adalah dengan menggunakan stop kontak AC yang terhubung dengan Arduino sebagai pengendalinya.Dengan begitu, perangkat apapun bisa dicolokkan ke stop kontak tersebut supaya bisa ‘bergabung’ dengan platform smarthome yang sudah dirancangnya.

Untuk mengumpulkan data-data dari cara kerja setiap perangkat elektronik dan kebiasaan masing-masing pengguna, Dody mengaku sudah melakukannya sejak tahun 2010.”Saya sendiri bekerja di biomedik dari tahun 2010 dan kerjaannya mantengin biosignal. Sinyal manusia saya tangkap beserta kondisi-kondisi algoritmanya,” ujar Dody.

Saat ini, Hoome sendiri sudah diimplementasikan pada sebuah rumah sakit di Bandung. “Ada yang minta tolong kita untuk merancang sebuah ruangan dengan Hoome supaya orang lahiran bisa lebih nyaman karena platform kami bisa menyesuaikan jenis musik, suhu AC, dan lain-lain,” tutup Dody.

Sumber:

http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160407084316-185-122275/jawara-imagine-cup-indonesia-akan-berlaga-di-tingkat-dunia/