Bidang Keilmuan KK:
Antenna and Wave Propagation, Modulation and Signal Processing for Telecommunication, Wireless and Mobile Communications, Information Theory and Coding, Communication Electronics and Microwave, Interferometric Radar Image Processing, Distribution Platform, Communication Network and Systems, Telematics Services, Security Network, Radio Communication.
Apa itu Teknik Telekomunikasi?
Program teknik telekomunikasi adalah interdisipliner. Hal ini membutuhkan campuran pengetahuan dari bidang teknik elektro, ilmu komputer dan juga dari bidang ekonomi dan manajemen. Sub-bidang teknik telekomunikasi termasuk fault tolerant computing, digital signal processing, digital communications, modulation and coding, electromagnetic-wave propagation, fiber and integrated optics, lasers, wireless communications, mobile IP, wireless multimedia, DWDM networks, QoS assurance protocols, network design and optimization, telecommunication software, performance of systems, adhoc and PCS wireless networks, network security, high-speed protocols dan masih banyak lagi.
Sekilas Kelompok Keilmuan Teknik Telekomunikasi
TESRG adalah grup ilmiah dan penelitian di bawah Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (SEEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), di mana fakultas dengan kepentingan bersama dalam bidang teknik telekomunikasi bergabung bersama. TESRG telah dibentuk sebagai konsekuensi dari reformasi universitas untuk menjadi sebuah badan independen, mengurangi dukungan dari pemerintah.
Secara historis, setelah publikasi kerja seminar oleh C. Shannon, berkembang “Matematika Teori Komunikasi” pada tahun 1948 dan kemajuan mikroelektronika dan komputer, ilmu pengetahuan dan teknologi telekomunikasi begitu cepat. Sekarang ini, bergerak menuju konvergensi jaringan komputer dan komunikasi. Oleh karena itu keharusan untuk membentuk sebuah kelompok ilmiah dan penelitian di bidang ini. TESRG kegiatan berkonsentrasi pada generasi, pengiriman pemrosesan, dan penyebaran informasi, yang merupakan bidang strategis dalam era informasi.
Tugas TESRG ada tiga: pendidikan, penelitian dan pelayanan masyarakat yang berkaitan dengan telekomunikasi. Situs ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan TESRG dan kegiatan, untuk memberikan informasi yang berharga bagi masyarakat akademik dan bagi masyarakat masyarakat umum juga.
Ketua KK:
Prof. Ir. Hendrawan, M.Sc., Ph.D.
Anggota:
Visi
Menjadi pusat yang unggul dalam pendidikan teknik telekomunikasi.
Misi
- Menawarkan program pendidikan sarjana di bidang teknik telekomunikasi.
- Mempromosikan perlu adanya program studi “Teknik Telekomunikasi”.
- Menawarkan program pendidikan sarjana di bidang teknik telekomunikasi (Master of Telecommunications Engineering, Doctor of Engineering), terutama dalam teknik komunikasi nirkabel dan telematika.
- Menawarkan program pascasarjana pendidikan internasional
- Melakukan konferensi internasional, seminar, kursus singkat dan lokakarya di bidang teknologi telekomunikasi.
Tujuan
- Mengembangkan dan memegang otoritas ilmiah dan keahlian di bidang teknik telekomunikasi.
- Mengembangkan karir fakultas tersebut.
- Mengembangkan kurikulum dan proses belajar dari program pendidikan teknik telekomunikasi.
- Melakukan penelitian dan pelayanan masyarakat umum.
- menciptakan dan mengembangkan jaringan ilmiah dan profesional dengan koordinasi dari sekolah (STEI).
Passive Radar System
1. Definisi Radar Pasif
Passive Radar adalah sistem perangkat pendeteksi target layaknya radar konvensional namun tanpa mentransmisikan sinyal ke target yang dimaksud. Sebagai bagian dari Electronic Warfare, Passive Radar mampu melakukan fungsi deteksi target menggunakan sinyal yang berasal dari target itu sendiri atau pancaran sinyal fihak ketiga seperti broadcasting radio ataupun TV serta sinyal lainnya untuk mengetahui lokasi 3D target serta serta melakukan tracking.
2. Kegiatan R and D Radar Pasif
STEI ITB bersama PT.LAPI ITB melalui pendanaan dari Alpalhan Balitbang Kemhan, mengembangkan Radar Pasif Indonesia yang memiliki komponen utama 1 Master Station dan 3 Remote Station. Radar Pasif Indonesia menggabungkan 3 sensor utama yaitu PET (passive emitter tracking), PCL(passive coherent location) dan MLAT (multilateration). Radar Pasif Indonesia memiliki keuntungan-keuntungan sebagai berikut bila dibandingkan dengan Radar Aktif konvensional :
a. Dapat dioperasikan secara Covert (bisa mengamati target, tanpa target tahu sedang diamati) karena tidak membutuhkan pancaran sinyal RF
b. Resistant terhadap deteksi oleh Electronic Intelligence Equipment dan sulit dijamming
c. Murah pengadaannya dan biaya O&M karena tidak ada transmitter dan moving part
d. Ukuran fisik kecil, mudah dideploy bahkan di lingkungan difficult terrain
e. Memiliki pita yang sangat lebar bahkan memungkinkan beroperasi pada spektrum lebih rendah (VHF/UHF) sehingga efektif untuk mendeteksi stealthy target
f. Sanggup mendeteksi low altitude target dengan memanfaatkan diffraksi sinyal
g. Updating yang cepat yaitu per detik
h. ‘Green radar’; tanpa EM pollution
3. Fitur Radar Pasif Indonesia
a. Bekerja pada pita frekuensi 50 MHz – 18 GHz
b. Mampu mendeteksi target yang memancarkan gelombang radio dengan jarak jangkau 400 km
c. Mampu mendeteksi target yang tidak memancarkan sinyal dengan memanfaatkan sinyal fihak ketiga seperti siaran FM dan TV sampai jarak 120 km
d. Mampu mendeteksi taget yang memancarkan sinyal IFF (mode 1,2,3/A,4,S)
e. Mampu mendapatkan koordinat 3D lokasi target-target arah bearing (azimuth), katinggian (elevasi) dan range beserta informasi kecepatan pergerakan target
f. Mampu mendeteksi multitarget dan melakukan tracking masing-masing target secara simultan
g. Mampu melakukan penyimpanan hasil deteksi untuk jangka waktu yang deprogram dan dapat diplayback untuk kepentingan investigasi.
h. Dapat diintegrasikan dengan data yang berasal dari Radar Aktif PSR dan SSR baik sipil maupun militer
i. Unit radar pasif dapat diangkut menggunakan pesawat C-130 dengan sortie minimal