Enter your keyword

Internet of Things Sebagai Peluang dan Tantangan di Era Industry 4.0

Internet of Things Sebagai Peluang dan Tantangan di Era Industry 4.0

Internet of Things Sebagai Peluang dan Tantangan di Era Industry 4.0

Ketua Kelompok Keahlian Teknik Informasi, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)-ITB Prof. Suhono S. Supangkat.

BANDUNG, itb.ac.id — Indonesia perlu mempersiapkan diri menghadapi era revolusi industri 4.0. Tidak hanya pemerintah, peran perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung juga sangat diperlukan dalam pengembangan teknologi. Untuk itu diselenggarakanlah Seminar Smart Platform in Making Indonesia 4.0 yang digelar di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha no 10 Bandung, Rabu (7/12/2018) lalu.

Dalam acara tersebut diisi dengan talkshow Digital Innovation Talk dengan tema “IoT development as an Enabler, Ecosystem and The Role of IoT Innovation Lab” dengan narasumber Mochamad Hadiyana selaku Direktur Standarisasi SDPPI Kominfo, Muhammad Neil el Himam selaku Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK Bekraf, Eko Yulianto – Direktur Industri Elektronik dan Telematika Kementerian Perindustrian dan Hendra Sumiarsa sebagai Head of Buss Dev. IoT & Smart City Indosat Ooredo.

Hadir mewakili Menteri Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan selaku Staf Khusus Menteri Perindustrian Bidang Investasi dan Hubungan Antar Lembaga menerangkan, bahwa Kementerian Perindustrian telah merancang Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era Industry 4.0.

Guna mencapai sasaran tersebut, langkah kolaboratif ini perlu melibatkan beberapa pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintahan, asosiasi dan pelaku industri, hingga unsur akademisi. “Penetrasi internet di Indonesia sudah massif. Dari total populasi penduduk Indonesia 262 juta orang, 143.26 juta jiwanya suda menjadi pengguna internet. Hal itu terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,” katanya.

Kementrian Perindustrian telah merangkum berbagai sektor yang berpotensi unggul dalam perubahan industri 4.0, di antaranya yaitu pertama sektor makanan dan minuman yang diprediksi bakal menjadi kekuatan besar makanan dan minuman di ASEAN, kedua sektor tekstil dan busana yang akan menuju produsen functional clothing terkemuka, ketiga sektor otomotif menjadi pemain terkemuka dalam eskpor ICE dan EV, keempat di bidang kimia dengan menjadi pemain terkemuka industri biokimia, dan kelima sektor elektronik dengan mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik.

Sementara untuk market dari IoT sendiri, dijelaskannya, akan menyasar pada bidang teknologi komunikasi, smart card, fiber optic, solar panel, lighting (energy saving), digital television. Dikatakannya, Pemerintah akan mendorong sektor-sektor tersebut guna bisa bersaing di era 4.0.

Acara tersebut merupakan kerjasama antara ITB dengan PT. Indosat Ooredo yang bertujuan dalam rangka pengembangan ekosistem bidang Internet of Things (IoT). Ketua Kelompok Keahlian Teknik Informasi, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)-ITB Prof. Suhono S. Supangkat, menyampaikan bahwa sebagai perguruan tinggi teknik ITB harus menyiapkan diri dengan baik agar bisa berkontribusi di dalam era 4.0. “ITB punya beberapa fakultas dan sekolah yang punya keterkaitan dalam pengembangan IoT karena IoT sudah masuk di hampir semua sektor kehidupan,” katanya dalam sambutan yang disampaikan.

Group Head Regional Accounts Indosat Ooredoo Fuli Humaeroh mengatakan, bahwa dalam waktu dekat Indosat akan mendirikan laboratorium IoT di ITB. Melalui Lab ini, diharapkan menjadi sarana bersama bagi mahasiswa, akademisi, industri, praktisi, pelaku UKM dan pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan sekaligus membangun sistem IoT yang kuat. “Smart platform menjadi penting karena keberhasilan making indonesia 4.0 membutuhkan platform teknologi yang cerdas bekerja efektif dan kolaboratif,” katanya.

Program-program yang nantinya dijalankan di IoT lab diharapkan bukan hanya sebatas teori dan bukan hanya dalam wawasan pemikiran. Tentu hasilnya harus aplikatif dan berkualitas di lapangan.

IoT adalah platform penting dalam mendukung Indonesia 4.0 Potensi IoT dipercaya sangat besar dan merupakan bisnis di masa depan. Keberadaan lab IoT menjadi sangat penting dan menenukan keberhasilan implementasi IoT. “Bukan hanya untuk kampus ini saja, tetapi untuk Indonesis,” ujarnya. IoT lab dalam waktu dekat akan dilakukan launching di ITB.