Mahasiswa STEI ITB Raih Juara 2 Huawei Developer Competition APAC 2025
Bandung, stei.itb.ac.id – Mahasiswa STEI ITB kembali meraih prestasi membanggakan di tingkat internasional. Pada ajang Huawei Developer Competition (HDC) APAC 2025 yang diselenggarakan pada 18–21 November 2025, tim mahasiswa STEI ITB berhasil meraih Juara 2 dengan menghadirkan solusi inovatif yang ditujukan untuk mendukung kemajuan UMKM di Indonesia.
Tim ini beranggotakan lima mahasiswa STEI ITB, yaitu:
- Timotius Vivaldi Gunawan (Sistem dan Teknologi Informasi)
- Muhammad Kevinza Faiz (Sistem dan Teknologi Informasi)
- Muhammad Neo Cicero Koda (Teknik Informatika)
- Taufiq Ramadhan Ahmad (Sistem dan Teknologi Informasi)
- Viktor Arsindiantoro Siringoringo (Sistem dan Teknologi Informasi)
Dalam wawancara, perwakilan tim menjelaskan bahwa motivasi utama mereka mengikuti kompetisi ini berawal dari ketertarikan kuat pada Cloud Computing dan ekosistem teknologi Huawei. Selain itu, pengalaman mengikuti beberapa kompetisi hackathon yang belum membuahkan hasil membuat mereka semakin bertekad untuk bangkit dan menyempurnakan solusi yang telah dibangun.
Pada kompetisi ini, tim mengusung solusi Treasuree, sebuah aplikasi yang dirancang untuk membantu UMKM menyusun laporan keuangan secara asinkron dan otomatis dengan memanfaatkan teknologi Large Language Model (LLM). Treasuree juga dilengkapi chatbot berbasis Retrieval-Augmented Generation (RAG) sebagai Financial Intelligence system, serta menyediakan integrasi pendanaan melalui platform pinjaman online terpercaya.
Solusi ini sebenarnya telah mereka bawa sejak hackathon sebelumnya, namun belum berhasil meraih kemenangan. Alih-alih menyerah, tim menjadikan pengalaman itu sebagai bahan perbaikan untuk menghadirkan versi Treasuree yang lebih matang pada HDC APAC 2025.
Ide ini dipilih karena berangkat dari permasalahan nyata yang dialami banyak UMKM di Indonesia, khususnya sulitnya memperoleh akses pendanaan formal akibat tidak adanya laporan keuangan terstandar. Dengan Treasuree, tim memiliki visi untuk mempermudah UMKM memenuhi kebutuhan laporan keuangan sekaligus memudahkan pihak pemberi dana dalam melakukan verifikasi terhadap calon penerima pendanaan.

Selama proses perlombaan, kolaborasi erat antar anggota tim menjadi kunci keberhasilan. Dengan kekuatan di bidang masing-masing, mereka rutin melakukan brainstorming, evaluasi kinerja bersama, serta menyusun strategi terbaik untuk meyakinkan para juri. Upaya ini membantu menjaga motivasi dan soliditas hingga akhirnya berhasil meraih Juara 2.
Tim sendiri telah melihat potensi Treasuree sejak awal. Mereka memahami bahwa kesulitan UMKM merupakan isu nyata yang belum banyak dijawab oleh perusahaan lain melalui teknologi mutakhir. Peluang inilah yang meyakinkan mereka bahwa solusi yang dikembangkan layak bersaing di tingkat internasional dan berpotensi memberi dampak yang luas.
Tahap final pitch kompetisi dilaksanakan di The Hong Kong Polytechnic University, sedangkan Awarding Ceremony berlangsung bersamaan dengan Huawei Cloud Summit Hong Kong 2025 di Cyberport Mall.
Prestasi ini menegaskan kapasitas mahasiswa STEI ITB dalam menghadirkan solusi berbasis teknologi canggih untuk menjawab tantangan nyata di masyarakat, serta menunjukkan kesiapan mereka untuk berkompetisi di panggung global.