Enter your keyword

Langkah Maju ITB dan PT INKA Mewujudkan Transportasi Cerdas dan Ramah Lingkungan Melalui Keberhasilan Pengujian dan Audit Teknologi Trem Otonom Bertenaga Baterai di Lalu Lintas Campuran Solo

Langkah Maju ITB dan PT INKA Mewujudkan Transportasi Cerdas dan Ramah Lingkungan Melalui Keberhasilan Pengujian dan Audit Teknologi Trem Otonom Bertenaga Baterai di Lalu Lintas Campuran Solo

Langkah Maju ITB dan PT INKA Mewujudkan Transportasi Cerdas dan Ramah Lingkungan Melalui Keberhasilan Pengujian dan Audit Teknologi Trem Otonom Bertenaga Baterai di Lalu Lintas Campuran Solo

Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama PT INKA terus menunjukkan komitmen dalam mengembangkan transportasi cerdas yang ramah lingkungan melalui keberhasilan pengujian dan audit teknologi trem otonom bertenaga baterai di Kota Solo. Keberhasilan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya mengintegrasikan teknologi transportasi modern yang aman, efisien, dan berkelanjutan di Indonesia.

Pengujian yang berlangsung selama 15 hari, mulai dari tanggal 7 hingga 21 November 2024, memberikan hasil yang menggembirakan. Trem otonom ini diuji dalam lingkungan lalu lintas campuran (mixed traffic) di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo, dengan kecepatan rata-rata 3,9–4,5 m/s.

Sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diterapkan memungkinkan trem untuk mendeteksi berbagai objek dinamis seperti mobil, sepeda motor, dan pejalan kaki, serta memprediksi arah pergerakan mereka melalui beragam sensor yang terpasang, seperti kamera, lidar, dan radar. Ketika terdeteksi potensi tabrakan, sistem secara mandiri membunyikan horn dan menyesuaikan kecepatan untuk menjaga keselamatan, namun tetap memperhatikan kenyamanan. Dalam situasi mendadak, seperti ada kendaraan lain atau pejalan kaki yang tiba-tiba melintas, fitur pengereman darurat (EBS) secara otomatis diaktifkan untuk memastikan trem berhenti dengan aman.

Gambar 1. Para Tamu Undangan Mengamati Antarmuka Sistem Cerdas Trem Otonom pada saat Demonstrasi Pengujian di Lalu Lintas Campuran

Keunggulan lain dari sistem ini adalah efisiensi komputasi yang dicapai melalui peta digital yang memuat lokasi objek-objek statis, seperti tanda peringatan dan perlintasan. Dengan pendekatan ini, sistem persepsi dapat berfokus sepenuhnya pada objek dinamis di lintasan, meningkatkan responsivitas dalam situasi kompleks. Mode fully autonomous memungkinkan trem bergerak tanpa campur tangan masinis, menunjukkan stabilitas dan adaptasi yang baik terhadap dinamika lalu lintas perkotaan

Gambar 2. Demonstrasi Mode Otonom: Masinis Tidak Memegang Kendali Saat Trem Beroperasi Secara Mandiri

Audit teknologi yang dilakukan secara independen oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) semakin memperkuat capaian ini. Hasil audit tersebut menyatakan bahwa teknologi pada trem otonom ini telah berfungsi dengan baik dan memenuhi standar yang setara dengan tingkat otonomi kendaraan Level 3 atau conditional driving automation, sesuai klasifikasi internasional yang didefinisikan oleh Society of Automotive Engineers (SAE)

Gambar 3. Penyerahan Notisi Audit BRIN kepada Tim Peneliti ITB sebagai Pengakuan atas Keberhasilan Teknologi

Keberhasilan pengujian dan audit teknologi di Kota Solo ini menjadi bukti bahwa inovasi anak bangsa mampu bersaing dengan produk-produk berteknologi tinggi sejenis di tingkat internasional.

Prof. Bambang Riyanto, Ketua Tim Peneliti ITB untuk proyek “Pengembangan Sistem Otonom dengan Menggunakan Kecerdasan Artifisial untuk Trem” menjelaskan bahwa sistem otonom yang dikembangkan sarat dengan penerapan teknologi kecerdasan buatan yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, keamanan dan kenyamanan. “Sistem otonom ini memungkinkan trem beroperasi dalam mode manual oleh masinis, yang dibantu oleh sistem bantuan mengemudi, maupun sepenuhnya otonom (tanpa masinis) di lalu lintas campuran. Untuk mendukung keamanan dan kenyamanan, trem dilengkapi dengan fitur object detection, collision avoidance assist, driver attention warning, dan speed limit assist saat dalam mode manual. Sementara itu, mode otonom mencakup teknologi traffic sign recognition, adaptive cruise control, serta autonomous emergency braking system. Kami optimistis, teknologi ini akan menjadi pijakan penting dalam menghadirkan transportasi publik berbasis energi terbarukan yang cerdas di Indonesia,” ujar Prof. Bambang

Gambar 4.Prof. Bambang Riyanto Memberikan Penjelasan dalam Wawancara Mengenai Pencapaian Trem Otonom

Kolaborasi ITB dan PT INKA ini mencerminkan visi bersama untuk menciptakan solusi transportasi yang cerdas, aman, dan ramah lingkungan di masa depan. Dengan dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), pengembangan trem otonom ini tidak hanya bertujuan mengurangi emisi karbon, tetapi juga membuka peluang inovasi teknologi transportasi cerdas di Indonesia. ITB dan PT INKA berharap bahwa keberhasilan uji coba ini dapat menjadi langkah konkret menuju kota-kota pintar yang lebih hijau, modern, dan berkelanjutan.

Gambar 5. Foto Bersama Tim Peneliti ITB dan Mitra Kolaborasi di Depan Trem Otonom yang Menjadi Bukti Inovasi Anak Bangsa

id_IDIndonesian