Enter your keyword

Dua Tim STEI ITB Raih Penghargaan di LSI Design Contest 2025

Dua Tim STEI ITB Raih Penghargaan di LSI Design Contest 2025

Bandung, stei.itb.ac.id – Dua tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan menjadi finalis dan berkompetisi dalam LSI Design Contest 2025 yang diselenggarakan di Okinawa, Jepang. Kompetisi ini merupakan ajang bergengsi dalam desain sirkuit terpadu (LSI – Large Scale Integration), yang tahun ini mengusung topik “Variational Autoencoder”, sebuah metode dalam Generative AI yang berperan penting dalam pemrosesan data dan pembelajaran mesin.

Kompetisi ini diikuti oleh 12 tim finalis dari berbagai negara, termasuk Jepang, Indonesia, dan Vietnam. ITB menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia dengan dua tim yang membawa proyek inovatifnya:

Tim Arrhythmia Detector – Mengembangkan proyek “SVAE Implementation on FPGA for Arrhythmia Classification” yang berfokus pada implementasi Semi-Variational Autoencoder (SVAE) di FPGA untuk klasifikasi aritmia jantung. Solusi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam mendeteksi gangguan irama jantung. Tim ini terdiri dari Rafael Aditya Cahyo W, Ahmad Hafidz Aliim, dan Maritza Humaira.

Tim Tugas TTKI – Mengusung proyek “Low Resource CNN Variational Autoencoder by Utilizing BRAM and Shift Operation”, yang mengembangkan model Variational Autoencoder berbasis CNN dengan optimalisasi penggunaan Block RAM (BRAM) dan operasi pergeseran untuk mengurangi konsumsi sumber daya. Anggota tim ini adalah Randy Revaldo Pratama, Naufal Afiq Muzaffar, dan Steven Tjhia.

Selama kompetisi, para peserta dinilai berdasarkan inovasi ide, implementasi FPGA, serta potensi aplikasinya dalam industri. Kedua tim dari ITB berhasil meraih penghargaan “Fighting Spirit Award”, sebuah penghargaan yang diberikan kepada tim dengan dedikasi tinggi dan semangat pantang menyerah dalam menghadirkan solusi teknologi yang inovatif.

Keikutsertaan tim ITB dalam kompetisi ini tidak hanya menunjukkan keunggulan akademik dan teknis mahasiswa STEI ITB dalam desain sirkuit terpadu dan kecerdasan buatan, tetapi juga memperkuat posisi ITB sebagai institusi yang aktif dalam penelitian dan pengembangan teknologi mutakhir. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan mengembangkan solusi teknologi yang berdampak bagi industri dan masyarakat.

STEI ITB mengucapkan selamat kepada Tim Arrhythmia Detector dan Tim Tugas TTKI atas keberhasilan mereka di ajang internasional ini. Pencapaian ini merupakan bukti nyata dedikasi dan keunggulan mahasiswa ITB dalam bidang teknologi. Semoga prestasi ini semakin memotivasi generasi mendatang untuk terus berkarya dan berkontribusi di dunia sains dan teknologi.

en_USEnglish