Enter your keyword

Alumni Teknik Elektro Jelaskan Tentang Keuangan Cerdas Terkait Kredit Konsumer

Alumni Teknik Elektro Jelaskan Tentang Keuangan Cerdas Terkait Kredit Konsumer

Alumni Teknik Elektro Jelaskan Tentang Keuangan Cerdas Terkait Kredit Konsumer

BANDUNG, itb.ac.id – Ikatan Alumni Teknik Elektro ITB (IAE ITB) menyelenggarakan acara talk-show dengan judul Podcast Keuangan Cerdas Anti Was-Was. Pada acara ini, IAE ITB mengundang Assistant Vice President Direktorat Jaringan dan Ritel Bisnis Bank Mandiri, Ario Seto Budiman yang merupakan alumni Teknik Elektro ITB angkatan 2003. Beliau memaparkan materi tentang Kredit Konsumer dan Cara Menghitungnya Sebelum Menentukan Kredit pada Rabu (16/2/2022).

Ario memulai pemaparan materi dengan menjelaskan kredit yang paling cocok untuk orang yang baru memulai karier. “Secara teori, biasanya ditawarkan kredit konsumtif. Kredit konsumtif adalah kredit yang diperuntukkan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, contohnya kebutuhan rumah dengan jenis kredit KPR,” jelas Ario. Selain itu juga ada kredit tanpa agunan yang menjadi rekomendasi. Namun, karena kebutuhan manusia yang paling krusial adalah rumah, jadi KPR adalah yang paling direkomendasikan.

Ada beberapa jenis KPR yang tersedia. Pertama adalah KPR Konvensional yang diperuntukkan untuk rumah dengan harga 300 juta dan DP 60 juta serta waktu cicilan 15 tahun namun nominal untuk 5 tahun pertama sebesar 1,9 juta per bulan dan 3 juta per bulan untuk 10 tahun sisanya. Selain itu, ada KPR Syariah dengan waktu cicilan 15 tahun dengan cicilan tetap 3,2 juta rupiah per bulan.

Ario juga menjelaskan tentang bunga pada cicilan. “Tips untuk memahami terkait marketing yang menjelaskan bunga yang flat. Pastikan dulu cicilan yang ditawarkan secara rinci. Jika mengalami keraguan, coba bandingkan dengan cicilan yang ditawarkan bank lain,” jelas Ario. Melalui perbandingan yang diteliti, konsumen akan tahu apakah bunga “fixed” yang ditawarkan itu menguntungkan atau hanya strategi marketing.

Selain itu, angka cicilan juga dapat ditaksir dengan Debt Burden Ratio. Secara general, Debt Burden Ratio atau persentase cicilan terhadap gaji seseorang berkisar di angka 30% hingga 70%. Selain itu, angka cicilan juga akan berpengaruh jika seseorang tersebut memiliki cicilan lain. “Sebagai contoh, orang dengan gaji 10 juta dan memiliki cicilan 2 juta perbulan, cicilan orang tersebut maksimal sebesar 5 juta,” terang Ario.

Terakhir, Ario menjawab pertanyaan tentang lebih baik mana, membeli rumah jadi atau membangun rumah sendiri. “Biasanya jarang ada KPR yang mau memberikan pinjaman untuk tanah yang belum ada pembangunan. Hal ini dikarenakan standar bangunan yang dibangun tidak sesuai standar yang biasa diberikan pinjaman oleh bank. Jadi, jika hendak menggunakan KPR, lebih baik membeli rumah jadi,” pungkas Ario.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)

id_IDIndonesian